REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Penjinak Bahan Peledak Detasemen C Pelapor Brimob Jawa Tengah, Surakarta, menyatakan bahwa tas warna hitam yang ditemukan oleh warga di Jalan Ahmad Yani Pabelan Sukoharjo, Selasa (26/3), isinya bukan bahan peledak yang membahayakan.
"Tas penemuan yang diduga rangkaian bom itu setelah dicek di Markas Brimob Gunung Kendil Boyolali, isinya bukan bahan peledak yang membahayakan manusia," kata Kepala Detasemen C Pelapor Satuan Bromob Jateng, Surakarta, AKBP Sudiyana, di Solo, Rabu (27/3).
Menurut Sudiyana, isi tas yang sebelumnya dicurigai rakitan bom tersebut ternyata hanya kabel, antena, aki, handpone, dan handy talky (HT). Saat dicek tidak ditemukan bahan-bahan peledak yang dapat membahayakan jiwa manusia. Pihaknya sudah memastikan bahwa benda di dalam tas warna hitam tersebut bukan bom karena tidak ditemukan bahan peledaknya.
Warga menemukan tas warna hitam yang mencurigakan diduga berisi bom rakitan yang tergeletak di pinggir Jalan Ahmad Yani kawasan Pabelan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/3). Penemuan ini sempat menggegerkan, baik aparat keamanan maupun masyarakat sekitar.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian menyebutkan bahwa tas warna hitam yang berisi kabel, sebuah aki, antene, dan kotak hitam yang dilakban tersebut ditemukan pertama kali oleh Agus warga RT 3 RW 1 Pabelan, sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut Wakil Kepala Polres Sukoharjo Kompol Amingga Primastito, pihaknya belum tahu apakah barang itu bom rakitan atau bukan karena masih dalam penyelidikan oleh anggota Jihandak Brimob.
"Dugaan sementara benda itu sengaja diletakan di tempat umum untuk meneror masyarakat. Kami masih menyelidiki apa ada unsur-unsur pelaku teror itu," katanya.