REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Suasana kota Denpasar pada Rabu (27/3) terlihat sepi. Jalan-jalan utama yang biasanya mengalami kemacetan, kemarin terasa lengang. Keadaan itu, kata Imam Syamsudin, warga di jalan Kapten Japa Denpasar, terkait dengan perayaan Galungan oleh umat Hindu.
"Biasa setiap Galungan, kegiatan kantor diliburkan, begitu juga dengan sekolah. Banyak warga Denpasar yang mudik, sehingga suasana kota lebih sepi," katanya.
Perayaan Galungan dilakukan setiap 210 hari sekali. Sudah biasa pula selama menyambut hari raya itu, umat Hindu lebih banyak beraktivitas di rumah dan di pura masing-masing untuk melaksanakan persembahyangan.
Sepinya keadaan dalam kota Denpasar maupun daerah sekitarnya, seperti Kuta dan Nusa Dua, membuat jalanan jadi lancar. Untuk menuju kawaan Kuta atau Nusa Dua misalnya, jika di hari-hari biasa, selalu macet, kemarin sangat lancar. "Biasanya kalau ke Nusa Dua, saya perlu waktu sekitar 75 menit, tapi hari ini hanya 40 menit," kata Imam.
Selain melaksanakan persembahyangan, merayakan Galungan, umat Hindu memasang penjor atau bambu yang dihias dengan janur di halaman depan rumahnya. Penjor melambangkan penegakan kebenaran dalam melawan kebatilan.