Rabu 27 Mar 2013 15:04 WIB

Ahok Tolak Pinjaman Bank Dunia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Proyek JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative) yang direncanakan selesai 2017 akan dipercepat tanpa menggunakan bantuan dana dari Bank Dunia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, masa pengerjaan JEDI yang ditawarkan Bank Dunia selama lima tahun  terlalu lama. "Bank Dunia kok memberikan waktu sampai lima tahun, kan ada bunga," ujarnya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/3).

Menurutnya, pekerjaan seperti mengeruk sungai tidak sampai membutuhkan waktu hingga dua tahun. Ahok pun memilih untuk menolak bantuan tersebut. Nantinya, proyek JEDI tetap akan dilaksanakan dengan dana CSR saja. "Kita akan kerjakan sendiri saja," ujarnya.

Ahok akan meminta langsung pada Menteri Pekerjaan Umum untuk membatalkan jika masa pinjaman selama lima tahun. Namun proyek JEDI hingga kini belum dilaksanakan.

Padahal, permasalahan bukan terletak pada permasalahan lahan. Akan tetapi, hanya terkait pemindahan warga yang tinggal di pinggiran sungai untuk pindah. Ahok pun tidak lagi memberikan ganti rugi kepada mereka. Tetapi dengan meminta mereka untuk tinggal di rumah susun.

"Mereka tidak punya pekerjaan pun akan dicarikan pekerjaan oleh kami," ujarnya. Sehingga tidak ada lagi pembayaran ganti rugi karena lahan milik pemerintah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement