REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR TENGAH – Sejumlah petani di wilayah Bogor akan mendapatkan sosialisasi dan pelatihan soal jasa keuangan. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menghindarkan petani dari jerat tengkulak atau rentenir yang berkedok sebagai Bank Keliling.
Penyuluhan, edukasi, dan perlindungan konsumen ini diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Edukasi ini menjadi salah satu cara untuk menghindari warga, khususnya petani dan masyarakat berpenghasilan rendah terhindar dari jerat rentenir. ‘’Dengan memberikan pengetahuan, kemudian akan timbul pemahaman mengenai biaya dan resiko. Setelah itu dengan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh warga, maka dia bisa memilih jasa keuangan yang baik dan menguntungkan,’’ kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sri Rahayu Widodo, di Bogor.
Selama ini, petani-petani Bogor, khususnya yang berada di wilayah Bogor Barat, seperti di Dramaga, terjerat dengan Bank Keliling. Pada praktiknya, bank keliling tersebut menerapkan bunga hingga mencapai 16 persen.
Dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat, IPB akan mengerahkan semua mahasiswanya dengan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selain memberikan edukasi, OJK juga akan kembali membuka akses terhadap jasa keuangan, seperti kredit dan jasa peminjaman. ‘’Selama ini, total dari penduduk Indonesia ada 20 persen penduduk masih belum memanfaatkan akses formal,’’ ujar Sri.