REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses mencari pekerjaan di Indonesia telah mengalami pergeseran. Jika sebelumnya pencari kerja menggunakan media cetak, kini media internet, khususnya melalui portal pencari kerja online menjadi opsi utama.
Demikian hasil riset yang dipaparkan oleh jobsDB dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/3). Hadir dalam pemaparan Chief Executive Officer jobsDB group Adrian Chng dan Managing Director jobsDB Indonesia Ariadi Anaya. Riset jobsDB tentang pencarian kerja ini dilakukan November 2012 silam.
Riset meliputi beragam fokus studi yang diarahkan oleh sekitar 100 orang yang berasal dari background yang berbeda dari sisi sosial ekonomi maupun demografi. Hasil riset menunjukkan 82 persen pencari kerja di Tanah Air lebih memilih mencari kerja melalui portal pencari kerja online (prioritas pertama).
Hal tersebut disebabkan lowongan kerja yang ditampilkan dalam portal tersebut lebih banyak dari sisi kuantitas. Selain itu, lowongan kerja yang disediakan lebih berkualitas dan lebih sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan. Sedangkan sumber lainnya yang digunakan oleh pencari kerja adalah mesin pencari internet, informasi dari mulut ke mulut, iklan di media cetak, komunitas online, industri website serta langsung dari penyedia lowongan pekerjaan.
Dari hasil riset terungkap pula uniknya dinamika pencari kerja di Indonesia. Sebanyak 25 persen pencari kerja di Indonesia selalu aktif setiap harinya dalam mencari pekerjaan yang mereka inginkan. Kemudian, sebanyak 32 persen pencari kerja mencari pekerjaan sedikitnya satu kali dalam seminggu. Sedangkan 41 persen lainnya mengaku tidak aktif mencari pekerjaan alias hanya sekedar melihat-lihat.