REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Putri Maxima dari Kerajaan Belanda di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali Selasa (26/3).
Pertemuan itu dilakukan menjelang pelaksanaan pertemuan keempat panel tingkat tinggi mengenai agenda pembangunan pasca-2015 yang akan dipimpin oleh Presiden Yudhoyono, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan PM Inggris David Cameron --yang meskipun tidak hadir akan memberikan pandangannya melalui 'video conference'.
Presiden yang mengenakan jas hitam dan dasi biru melakukan pertemuan selama lebih kurang 30 menit dengan Putri Maxima yang mengenakan blouse warna jingga dan rok cokelat.
Ini bukan pertama kalinya Presiden Yudhoyono bertemu dengan Putri Maxima yang menjabat sebagai penasihat PBB bidang Keuangan Inklusif untuk Pembangunan. Pada April 2012, Putri Maxima pernah mengadakan kunjungan ke Indonesia,sehubungan dengan kegiatannya sebagai penasihat PBB serta sebagai Ketua Kehormatan G-20 "Global Partnership for Financial Inclusion" (GPFI).
Presiden Yudhoyono juga melakukan pertemuan dengan Putri Maxima di sela-sela pertemuan puncak G-20 di Mexico pada 2012.
Dalam kunjungannya ke Indonesia tahun lalu, Putri Maxima bertemu dengan beberapa pejabat pemerintah Indonesia, perwakilan dari sektor swasta dan mitra pembangunan serta para pekerja migran Indonesia yang sebelum keberangkatan mengikuti kursus "pendidikan keuangan" terlebih dahulu.
Pada September 2009, Putri Maxima ditunjuk sebagai penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Dalam fungsinya itu, Putri Maxima memberikan nasihat kepada Ban Ki-moon tentang akses layanan keuangan dan secara internasional mengupayakan agar layanan keuangan itu dapat dimanfaatkan oleh semua orang.
Selain melakukan pertemuan dengan Putri Maxima, Presiden Yudhoyono dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan ekonom Amerika Serikat Jeffrey Sachs dan pengusaha sekaligus filantropis George Soros.