REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Sosial Dr H Salim Segaf Al Jufri mengatakan, dari 5.590 sungai di Indonesia, sebanyak 600 sungai diantaranya berpotensi menjadi penyebab banjir.
"Sebenarnya negara kita memiliki potensi air yang cukup, namun potensi itu karena tidak ditangani dengan baik, maka menjadi penyebab bencana," kata Salim pada Seminar Nasional bertema "Optimalisasi Penanggulangan Bencana Alam dan Sosial serta Implementasinya di Sulsel" di Makassar, Senin (25/3).
Dia mengatakan, ketika menjabat sebagai duta besar di Arab Saudi pernah menghadiri konfrensi tentang air yang dihadiri lebih dari 200 negara.
Menurut dia, persoalan air menjadi masalah yang krusial apabila tidak ditangani dengan baik. Sehingga ratusan negara duduk bersama untuk mencari solusi penanganan dan pemanfaatan air dengan baik.
"Sungai Nil yang merupakan sungai terpanjang di dunia dengan panjang sekitar enam ribu kilometer, melintasi sejumlah negara. Namun penanganannya sudah baik, jadi sudah diatur negara mana yang mendapat jatah air," katanya.
Hanya saja, pada sejumlah negara di dunia termasuk di Indonesia, ketika musim kemarau, masyarakatnya sulit mendapatkan air, namun ketika musim hujan justeru mengalami banjir.
Sementara dari sisi geografi, lanjut Salim, Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sekitar 2/3 wilayahnya adalah lautan dan sisanya 1/3 merupakan daratan. Sehingga pada musim-musim tertentu dapat terjadi air pasang yang memicu terjadinya banjir rob pada beberapa daerah, khususnya yang berada pada wilayah pesisir.