Senin 25 Mar 2013 16:41 WIB

Sutiyoso: PKPI Dapat Nomor Urut 15 Itu Keberuntungan

Rep: Ira Sasmita/ Red: Karta Raharja Ucu
 Ketua Umum PKPI Sutiyoso, mengikuti jalannya sidang vonis gugatan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN), Jakarta Pusat, Kamis (21/3).   (Republika/Adhi Wicaksono)
Ketua Umum PKPI Sutiyoso, mengikuti jalannya sidang vonis gugatan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN), Jakarta Pusat, Kamis (21/3). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso mengaku tidak mempermasalahkan partainya mendapat nomor urut 15 pada pemilu 2014, lantaran harus diloncatkan tiga partai lokal Aceh.

"Itu nomor hoki, kelahiran PKPI tanggal 15 januari, usia PKPI 15 tahun, anak saya lahir tanggal 15, dan busway diresmikan tanggal 15," ungkap Sutiyoso di kantor KPU Pusat, Jakarta, Senin (25/3).

Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap memiliki catatan bagi KPU. Akibat sikap KPU yang menggantung nasib mereka, PKPI kehilangan waktu sampai satu bulan 20 hari. Tetapi KPU tidak memberikan dispensasi waktu bagi PKPI untuk menyiapkan bakal caleg bagi DPR dan DPRD.

Harusnya, kata Sutiyoso, sejak mengeluarkan keputusan hasil verifikasi faktual KPU telah memperhitungkan jika tahapan sengketa pemilu masih panjang. Artinya, KPU bisa menahan dulu penetapan nomor urut peserta pemilu.

"Kan nanti rada lucu, dari nmr 10 loncat ke nomor 14,15," kata Sutiyoso menjelaskan.

Sutiyoso menyatakan PKPI bisa memahami kewajiban KPU menaati jadwal pelaksanaan pemilu yang telah dibuat. PKPI juga akan berusaha memenuhi kuota caleg dalam waktu yang singkat, kata Sutiyoso.

Selama ini, diakui Sutiyoso, rekrutmen caleg di PKPI tetap berlangsung. Meski banyak yang maju dan mundur lantaran belum ada kepastian dari KPU.

Lebih jauh Sutiyoso menyebut, selain kader, parpol-parpol yang dinyatakan tidak lolos oleh KPU juga merapat ke PKPI. Walau beberapa partai akhirnya memilih bergabung dengan partai parlemen karena nasib PKPI yang terombang-ambing. "Tetapi masih ada 13 partai yang ikut bersama kami. Nanti kami akan bahas formatnya," ungkap Sutiyoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement