Senin 25 Mar 2013 03:00 WIB

Dinkes Semarang Imbau Warga Waspadai Penularan TB

Kuman TBC
Foto: .
Kuman TBC

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kesehatan Kota Semarang meminta masyarakat mewaspadai penularan penyakit peradangan dalam paru-paru tuberkulosis, terutama jika ada penderita dalam satu keluarga.

"Penularan tuberkulosis (TB, dulu disingkat TBC, red.) melalui pernapasan, yakni dapat tertular jika ada kontak terus-menerus dengan penderita," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Semarang Mada Gautama di Semarang, Ahad (25/3).

Jika dalam satu keluarga ada yang terkena TB, kata dia, anak-anak yang kondisinya rentan bisa tertular. "Kasihan orang sekitar karena dapat tertular," katanya. Pernyataan Mada tersebut terkait dengan Hari TB Sedunia yang jatuh setiap 24 Maret.

Untuk penanganan, lanjut Mada, bagi penderita yang batuk terus-menerus atau sudah berobat tetapi batuknya tidak sembuh, harus sadar dan segera memeriksakan diri serta berobat ke puskesmas.

"Segera cek dahak sehingga akan diketahui terkena TB atau tidak. Kalau penderita TB biasanya juga akan terlihat dari berat badan yang terus menurun," katanya.

Mada menegaskan bahwa penderita tidak perlu khawatir memeriksakan diri ke puskesmas karena pengobatan TB merupakan program pemerintah dan seluruhnya gratis. "Pengobatan di puskesmas gratis sehingga tidak perlu khawatir soal biaya," katanya menegaskan.

Akan tetapi, kata Mada, saat ini yang menjadi masalah adalah penderita justru enggan memeriksakan diri karena mengetahui pengobatan TB membutuhkan waktu lama sekitar enam bulan. "Kalau sakitnya sudah parah, memang obatnya banyak dan harus terus menurus meminumnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement