REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan Lembaga Pemasyarakat Klas II B Cebongan, Sleman, bobol dinilai karena kurangnya petugas keamanan.
Direktur Indonesia Detention Center (IDC) Ali Arinoval menjelaskan, meski pemerintah sibuk membangun penjara dari tahun ke tahun, tetapi sumber daya manusia tidak memadai.
"Kondisi keamanan lapas terus kurang dari tahun ke tahun karena tidak pernah seimbang jumlah petugas dengan lapas," paparnya, saat dihubungi RoL, Ahad (24/3).
Ali mengatakan, belum ada satu pun Lapas di Indonesia yang sudah memenuhi standar sebagai sebuah Lapas. Ketidakseimbangan antara tahanan dan jumlah petugas lapas terjadi hampir disetiap lapas.
"Bayangkan saja, dari 300 tahanan, petugasnya tidak sampai 10 orang. Perbandingannya jelas tidak rasio," tegasnya.
Ditambah lagi, petugas yang minim sekali tentang pengetahuan teknis. Bahkan menurut Ali, belum ada pembinaan secara khusus dan berkala kepada petugas Lapas tentang teknis kerja mereka.
"Sebagai contoh, penggunaan hydran saat kebakaran. Banyak petugas yang belum paham bagaimana menggunakannya jika suatu saat nanti terjadi kebarakan," katanya.
Manajemen dalam penjara, ujarnya, harus dibenahi. Dengan demikian, kasus penyerbuan terhadap lapas kedepannya tidak terjadi lagi.