REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Prof Firmansah, Staf Khusus Presiden bidang ekonomi mengatakan, Indonesia merupakan satu negara yang menjadi perhatian dunia karena mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil di tengah krisis sekaligus mampu mengembangkan demokrasinya.
"Pascareformasi, media sangat bebas, dan kemudian disusul dengan aturan tujuh pemilihan langsung yaitu presiden, DPR, DPRD, DPD, gubernur dan bupati, dan kepala desa," katanya.
Hal itu disampaikan dia dalam Diskusi 'Lingkar Inspirasi: Demokrasi Berkualitas' di Pasar Malam Indonesia 2013 di Lapangan Malieveld, Den Haag, Belanda, Sabtu (23/3).
Di tengah tumbuhnya demokrasi, laju pertumbuhan ekonomi sudah mencapai di atas enam persen per tahun dan pertumbuhan investasi yang terus meningkat.
"Tahun 2013 ini ditargetkan tercipta satu juta lapangan kerja baru dan itu optimis tercapai antara lain dengan realisasi program MP3EI di enam koridor senilai Rp545 triliun," katanya menjelaskan.
Ia mengajak semua komponen untuk makin menguatkan demokrasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil. "Saya bersyukur Pilkada di Sumatera Utara dan Jawa Barat tidak menimbulkan gejolak yang menganggu perekonomian, itu salah satu tanda rakyat kita sudah dewasa dalam berdemokrasi," katanya.
Pembicara lain pada acara itu adalah Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Sidiq, Yuke Mayaratih dari Partai Gerindra perwakilan Belanda, Burhan Aziz dari Perwakilan PDI Perjuangan Belanda, Enggartiasto Lukita dari Partai NasDem dan Tugas Ahli Ditjen IKP Kementerian Kominfo Ahmed Kurnia.
Acara itu merupakan kerja sama antara KBRI Den Hagg, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan Kementerian Kominfo, dalam rangka memeriahkan gelaran Pasar Malam Indonesia 2013.