Sabtu 23 Mar 2013 10:42 WIB

Masalah Keamanan di DIY Harus Segera Dievaluasi

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara
Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Akhir-akhir ini keamanan di DIY sudah meresahkan masyarakat. Karena itu, harus segera dilakukan evaluasi secara menyeluruh tentang masalah keamanan di DIY oleh semua pihak, terutama penanggung jawab keamanan di DIY.

Hal itu dikemukakan Anggota Komisi D DPRD DIY Isti'anah ZA dan Pakar Hukum Pidana Universitas Atmajaya Yogyakarta Prasetyo kepada Republika, Sabtu (23/3).

Isti'anah mengungkapkan kasus kekerasan yang terjadi tidak hanya di LP Cebongan selama Sabtu dini hari, maupun di Cafe Hugo's beberapa hari lalu, melainkan juga adanya perampokan di siang bolong, dan lain-lain. ''Saya juga sudah resah dengan adanya kasus kekerasan di DIY,''katanya.

Menurut Isti'anah, pelaku kekerasan itu apakah dilakukan oleh orang DIY yang mungkin karena faktor ekonomi atau lainnya, atau dilakukan oleh orang luar DIY yang ingin mengusik situasi kondisi di DIY yang selama ini aman. Karena itu harus segera dilakukan evaluasi dan penyelesaian persoalan yang masif supaya tidak semakin berkembang.

Prasetyo juga sependapat dengan Isti'anah situasi tidak aman di Yogyakarta akhir-akhir ini sudah sangat menggganggu. ''TNI dan Polri itu mestinya menjaga keamanan dan memberi keamanan kepada masyarakat, tapi justru membuat masyarakat tidak aman. Hal ini merupakan pagar makan tanaman. Ini secara nasional merupakan persoalan serius dan harus segera diatasi agar tidak berkembang semakin buruk,''tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement