REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para pimpinan lembaga negara menyebut politisi dan partisipasi rakyat sebagai syarat utama terwujudnya pemilihan umum (Pemilu) 2014 yang aman, tertib dan lancar.
"Kita menyadari ada dua kelompok yang sangat penting untuk mewujudkan pemilihan umum yang aman, tertib dan lancar," kata SBY di Istana Negara, Jumat, seusai konsultasi tahunan para pimpinan lembaga negara, Jakarta, Jumat (22/3).
Kelompok yang pertama yaitu elit politik termasuk para politisi yang harus bisa memberi contoh dan kemudian ikut menjalankan kompetisi dengan sehat dan tidak melampaui kepatutannya. Sedangkan kelompok yang kedua yaitu partisipasi dan dukungan masyarakat Indonesia.
SBY menilai selama ini rakyat Indonesia telah memiliki kesadaran politik yang baik dan ikut serta menyukseskan dua kali pemilu langsung pada tahun 2004 dan 2009, yang aman dan damai. Untuk itu, SBY berharap adanya peningkatan proses persiapan dan pelaksanaan pemilihan umum 2014.
"Di tengah kekurangan yang ada, beberapa hal harus diperbaiki lagi. Semoga pemilu 2014 bisa berjalan aman dan tertib," harap SBY.
Lebih lanjut, ia mengatakan semua lembaga negara ikut bertanggung jawab pada persoalan negara, termasuk membangun tatanan demokrasi menjelang Pemilu 2014.
Ketujuh pimpinan lembaga yang hadir dalam pertemuan rutin itu adalah Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Guzman, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo.