REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sebanyak 300 kepala keluarga korban terjangan angin puting beliung di Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis (21/3), sekitar pukul 15.30 WITA, masih berada di posko pengungsian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Abdulbar Yahya, Jumat (22/3), mengatakan pihaknya telah membangun posko-posko pengungsian yang memadai dan bebas dari genangan air. Selain itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, air minum dan beberapa kebutuhan dasar bagi masyarakat yang rumahnya roboh dan rusak total.
Sebanyak 150 tenda penampungan kata Abdulbar, dibangun pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial setempat, serta mendirikan dapur umum dan menjadikan kantor camat setempat sebagai pusat posko tanggap darurat. Hingga saat ini, belum ada laporan tentang korban jiwa pada bencana yang berlangsung sekitar 1 jam itu.
Data terbaru dari pihak BPBD setempat menyebutkan, sebanyak 25 rumah di Desa Gandasari, Makmur Abadi, dan Margomulyo mengalami rusak berat, 47 rumah rusak ringan, 1 unit gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ambruk dan 104 rumah di Desa Suka Makmur dan Molohu terendam banjir.
Angin puting beliung yang menerjang kecamatan tersebut disertai hujan deras selama 6 jam yang menyebabkan ratusan rumah terendam banjir.