Jumat 22 Mar 2013 12:29 WIB

Harga Cabai Rawit Naik, Tukang Gorengan 'Pelit' Kasih Cabai

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Citra Listya Rini
Harga Cabai Melonjak
Foto: Antara
Harga Cabai Melonjak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga cabai rawit di beberapa pasar di Jakarta Barat naik hingga dua kali lipat. Biasanya, harga cabai dibanderol Rp 20-25 ribu per kilo, namun saat ini harga cabai di pasar Tanjung Duren mencapai 45 ribu per kilo.

Naiknya harga cabai ini seakan mengikuti tren kenaikan harga bahan pokok. Setelah sebelumnya harga bawang yang melonjak naik, juga harga daging sapi yang sempat hilang di pasaran. 

Akibat naiknya harga cabai ini, beberapa penjual gorengan menjadi pelit dalam memberi cabai. Biasanya, bila membeli gorengan akan diberi sejumput cabai rawit gratis, namun kali ini, cabai yang diberikan hanya sedikit.

Darmo, penjual gorengan disamping Mal Ciputra Grogol mengatakan, selain menaikkan harga gorengannya, ia juga mengurangi jumlah cabai yang diberikan ke pembeli. 

"Dulu ngasihnya sekitar sepuluh kalau beli tiga ribuan, sekarang saya kasih lima," ujarnya. Tadinya, harga gorengan Darmo bila membeli tiga ribu dapat lima, namun sekarang ia hanya memberi empat. 

Hal serupa juga diungkap Gatot, penjual gorengan di dekat universitas Ukrida. "Saya kasih sesuai jumlah gorengan. Kalau beli lima, ya saya kasih cabainya lima saja. Biar dibilang pelit yang penting saya tidak rugi," ungkapnya.

Selain di pasar Tanjung Duren, harga cabai juga naik di pasar Tomang Barat. "Kemarin masih Rp 30ribu per kilo, sekarang Rp 40 ribu, naik terus tiap hari," keluh Rina, seorang penjual bumbu. 

Harga bawang meskipun mulai beranjak turun namun masih terbilang mahal. Di pasar Tomang ini, harga bawang masih berkisar Rp 50-60 ribu per kilo. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement