Kamis 21 Mar 2013 09:41 WIB

Nilai Budaya Minangkabau Melemah, Ini Penyebabnya

Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Foto: meshalre.wordpress.com
Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengakui, persentuhan era globalisasi ditandai perkembangan teknologi dan informasi dengan budaya Minangkabau telah menyebabkan melemahnya nilai-nilai budaya etnis ini.

Hal itu disampaikannya, berkaitan dengan pembahasan rancangan Peraturan Daerah Sumbar tentang penguatan dan pelestarian budaya Minangkabau antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD Sumbar.

Ia menyebutkan, melemahnya nilai-nilai budaya Minangkabau karena perkembangan zaman dan era globalisasi menjadi salah satu pertimbangan disusunnya Ranperda penguatan dan pelestarian budaya Minangkabau tersebut.

Melemahnya nilai-nilai budaya tersebut juga berdampak negatif terhadap kewibawaan pemuka masyarakat adat dan agama di daerah Minangkabau (Sumbar, red), tambahnya.

Ia menjelaskan, Minangkabau dan masyarakat etnis ini telah memiliki budaya yang tumbuh, berkembang, dipertahankan dan diwariskan oleh leluhurnya sejak ratusan tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut dia, budaya Minangkabau telah dimanfaatkan sejak ratusan tahun sehingga telah teruji keandalannya dalam kehidupan masyarakat, sesuai dengan kepribadian dan filsafat hidup serta merupakan jati diri yang perlu dipelihara.

Ia menyatakan, dalam perkembangnya budaya Minangkabau tidak menutup diri terhadap masuknya pengaruh dan budaya asing seperti melalui kearifan lokal masyarakat Minang telah terjadi akulturasi dengan masuknya ajaran Islam ke Sumbar ratusan tahun lalu.

Meski demikian, persentuhan dengan globalisasi tidak dipungkiri juga berdampak terhadap menurunnya nilai-nilai budaya Minangkabau sehingga dibutuhkan aturan hukum untuk penguatan dan pelestarian budaya etnis tersebut, tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement