REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebagian warga Kota Timika, Papua, masih merasa khawatir bila bepergian malam sejak terjadi bentrokan antarkelompok pendulang tradisional di Mil 34 kawasan Kali Kabur (Sungai Aijkwa), Jumat pekan lalu.
Antara Selasa (19/3) malam melaporkan, jalan-jalan utama di Kota Timika sepi, dan hanya beberapa kendaraan roda dua dan empat yang lalu lalang.
Sejumlah rumah makan, pertokoan, kios dan warung tenda yang biasanya buka hingga pukul 24.00 WIT, kini menutup usaha lebih awal.
"Kami tidak berani buka sampai malam, soalnya situasi sekarang belum aman. Ada banyak isu yang beredar," tutur Rahmat, salah satu pedagang warung tenda yang membuka usahanya di Jalan Budi Utomo Timika.
Kelengangan juga terjadi di sepanjang Jalan Pattimura, Jalan Busiri dan Jalan Sam Ratulangi di kawasan Sempan, Kelurahan Inauga, Timika. Rumah-rumah warga tutup lebih awal karena warga khawatir akan adanya serangan oleh kelompok massa tertentu.
Bentrokan antarkelompok pendulang tradisional di kawasan Kali Kabur pada Jumat (15/3) hingga kini telah menewaskan enam warga.