REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah selesai melakukan sebuah investigasi pada video aksi yang diduga dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88. Video berdurasi delapan menit ini menampilkan adegan kekerasan sejumlah oknum Polri saat melakukan penangkapan terduga teroris pada tahun 2007.
Hasilnya, Komnas HAM menegaskan, oknum aparat keamanan yang berada dalam video tersebut adalah Densus 88. Kesimpulan dari Komnas HAM ini sektika mematahkan pernyataan Polri yang menegaskan dalam video tersebut tak ada anggota Densus 88 yang terlibat.
“Kami investigasi langsung awal bulan lalu, berbeda dengan yang selalu dikelitkan Polri. Di sini kami katakan hasilnya memang benar mereka yang ada di dalam video tersebut adalah Densus 88,” ujar Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana Terorisme, Siane Indriani, di Gedung Komnas HAM, Jakarta Senin (18/3).
Siane menjelaskan, investigasi ini mereka langsung lakukan di lapangan, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan mewawancarai pelaku teroris yang ada di dalam video itu maupun keluarganya. Tak hanya itu, mereka juga menemui orang-orang yang terekam dalam video tersebut seperti warga dan beberapa anggota kepolisian setempat.
Didapatkan fakta bahwa penangkapan teroris ini dilakukan oleh ratusan aparat kepolisian bersandi operasi Sogiri.“Dalam videonya saja sudah jelas, ada beberapa anggota Polri yang beatribut lengkap Densus 88,” ujarnya. Siane memaparkan, investigasi ini sendiri dilakukan setelah Komnas HAM menerima laporan ini dari sejumlah pihak pada awal Februari 2013.