REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum pasangan Ahmad Heryanwan-Deddy Mizwar, Andi Asrun menepis semua tudingan yang dialamatkan kepada kliennya.
Tidak kalah garang, Andi menuduh balik pernyataan kuasa hukum Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Arteria Dahlan hanya omong kosong dan sekadar retorika belaka.
Ia juga menyesalkan lontaran Arteria di dalam sidang yang menyebut, warga beragama Kristen tidak bisa memilih lantaran akibat tidak diundang petugas pemungutan suara (PPS).
Dia mengimbau pengacara resmi PDI Perjuangan Arteria Dahlan untuk belajar menjadi kuasa hukum dengan menjaga diri untuk tidak melakukan provikasi di persidangan.
“Jangan membawa persoalan agama dan SARA di sidang. Harusnya belajar sopan santun, dan itu menunjukkan PDIP tidak matang dalam berpolitik,” kata Asrun.
Dia pun membantah adanya intimidasi yang dijadikan dalil terjadinya kecurangan Pemilukada Jabar. Menurut Asrun, bagaimana mungkin wilayah Jabar yang terbuka dan penduduknya terbilang berpendidikan bisa diintimidasi.
“Jabar itu daerah terbuka, bukan hutan belantara. Retorika omong kosong tudingan itu,” kata Asrun.Asrun menyebut, segala kecurangan yang diucapkan kuasa hukum PDI Perjuangan hanya statemen umum, tidak konkret. Padahal, untuk pembuktian terjadinya kecurangan Pemilukada Jabar harus dibuktikan secara konkret.