Senin 18 Mar 2013 12:22 WIB

Tujuh Relawan Mer-C 'Jihad' ke Gaza

Rep: Indah Wulandari/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.
Foto: Abdillah Onim
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) kembali memberangkatkan tujuh relawannya ke Jalur Gaza, Palestina untuk memberikan supervisi pembangunan RS Indonesia.

Keberangkatan para relawan Jumat sore (15/3) lalu menuju Kairo, Mesir terlebih dulu. Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Divisi Konstruksi MER-C Ir Faried Thalib.

"Kami melakukan supervisi pembangunan tahap kedua RS Indonesia yang masih berlangsung di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina," ujarnya sebelum berangkat. 

Timnya tiba di Kairo, Mesir pada Sabtu (16/3) pukul 09.30 waktu setempat atau pukul 14.30 WIB. Dari Bandara Kairo, tim akan langsung menuju perbatasan Rafah untuk mencoba langsung masuk ke Gaza berbekal surat izin yang sudah didapat.

“Ini adalah bentuk jihad para profesional,” ungkap Presidium MER-C Joserizal Jurnalis yang turut mengantar keberangkatan tim di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Hingga saat ini, sebanyak 31 relawan Indonesia yang terdiri dari insinyur dan tenaga teknis tengah mewakafkan waktu dan ilmunya di Gaza. Mereka  tengah menunaikan tugas melakukan pembangunan tahap kedua RS Indonesia yang seluruh dananya berasal dari rakyat Indonesia.

Sampai dengan awal Maret 2013, dana yang sudah terkumpul untuk program ini sebesar Rp 31 miliar. Target awal penggalangan dana RSI telah tercapai. Saat ini, fokus penggalangan dana adalah untuk pengadaan alat kesehatan dan bangunan pendukung RS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement