Ahad 17 Mar 2013 19:01 WIB

Nonton Wayang, 9 Warga Tertabrak Mobil

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Heri Ruslan
Tabrakan. Ilustrasi.
Foto: msn.com
Tabrakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak sembilan warga yang sedang menonton wayang di Jalan Raya Desa Widarapayung wetan Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap, Ahad (17/3) dinihari, menjadi korban tabral lari.

Untungnya, akibat kecelakaan tersebut, tidak ada korban meninggal. Namun seorang diantaranya mengalami luka berat, sedangkan lainnya mengalami luka sedang dan ringan.

''Yang luka ringan sudah mendapat perawatan di Puskesmas Binangun. Namun yang luka sedang dan berat, dibawa ke RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Banyumas,'' kata Sekretaris Desa Widarapayung Wetan, Rasno, Ahad (17/3).

Terkait kejadian itu, puluhan warga Desa Widarapayung Wetan, Ahad siang mendatangi kantor kepolisian Polsek Binangun. Mereka menuntut pihak kepolisian mengusut kasus tabrak lari tersebut, dan menangkap pelakukan. ''Warga minta agar polisi mengusut kasus ini. Apalagi tersangka dan mobil penabraknya sudah diketahui identitasnya,'' jelas Rasno.

Selain itu, warga juga meminta polisi untuk menutup tempat karaoke yang ada di objek wisata Pantai Indah Widarapayung. Warga menyebutkan, tempat itu tak hanya sekedar menjadi tempat karaoke. Tapi juga menjadi tempat mabuk-mabukan banyak anak muda. ''Kami menduga, pelaku tabrak lari itu juga habis bermabuk-mabukan di tempat itu,'' jelas Warno, salah seorang warga yang mendatangi Mapolsek.

Dia menyebutkan, kecelakaan tersebut terjadi saat banyak warga sedang menonton wayang yang diselenggarakan di rumah Baehaqi, warga setempat. Saat itu, dia sedang melaksanakan syukuran atas kemenangannya dalam Pemilihan Kepala Desa di desa setempat.

''Rumah Pak Baehaqi memang berada di tepi Jalan Raya Desa Widarapayung Wetan. Karena itu, penonton wayang di rumah itu meluber hingga ke tepi jalan,'' tambah Warno.

Pada saat warga sedang asyik menonton wayang sambil duduk-duduk di pinggir jalan, tiba-tiba meluncur mobil Daihatsu Xenia dari arah barat. Tanpa memperdulikan kerumunan warga yang sedang menonton wayung, mobil itu tetap mengebut tanpa mengerem.

Melihat mobil yang melaju kencang, beberapa orang sempat menghindar dengan melompat ke pinggir jalan. Namun sebagian lainnya, tidak sempat mengelak sehingga ada yang terserempet bahkan terpental tertabrak mobil tersebut. Ironisnya, setelah menabrak kerumunan orang tersebut, mobil tersebut terus saja tancap gas melarikan diri.

Akibat kejadian tersebut, sembilan orang mengalami luka-luka. Yang luka ringan, dibawa ke Puskesmas Binangun. Sedangkan yang luka agak parah dan berat, dilarikan ke RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Banyumas.

Korban yang luka ringan dan hanya menjalani rawat jalan di Puskesmas Binangun, terdiri dari Agil Riswanto (24), Rifki Oktadiman (14), Saryono (53), Slamet (35), dan Indarto (50). Sedangkan korban yang mengalami luka parah dan menjalani perawatan di RSUD Banyumas, terdiri dari Marsudi Nakam (62) dan Waryono Rahmat (6), serta Ari Wibowo (50).

Sedangkan satu korban luka berat, yakni Sunarto (35), dirawat di RS Siaga Medika Banyumas karena mengalami luka robek di kepala bagian belakang dan hingga Ahad siang kemarin masih belum sadarkan diri. Sebagian korban merupakan warga Desa Widarapayung Wetan, namun ada juga yang berasal dari desa tetangga.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cilacap Inspektur Dua (Ipda) J Mustofa mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu pengemudi mobil itu. ''Nama dan alamat sopir sudah di tangan kami, mudah-mudahan tidak lama lagi akan tertangkap,'' katanya.

Namun Sekdes Widarapayung, Rasno menyebutkan, salah seorang penumpang mobil xenia yang menabrak warga tersebut, sudah ditangkap dan dimintai keterangan pihak kepolisian. Namun sopir yang saat kecelakaan mengendarai mobil itu, memang masih belum tertangkap. ''Kami mendapat informasi, seorang penumpang mobil yang sudah dikantor polisi adalah warga Desa Karangpakis, Kecamatan Nusawungu,'' katanya.

Dia menyebutkan, ketika kecelakaan terjadi, warga sebenarnya sudah menutup jalan raya lokasi kecelakaan, dengan membuat plang larangan kendaraan melintas jalan itu. Kendaraan dialihkan ke jalan alternatif, yang jaraknya tidak terlalu jauh. ''Namun entah kenapa, pengemudi kendaraan itu menerobos larangan itu,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement