REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat dikabarkan ricuh, Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilaksanakan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, kini berjalan lancar. Hingga Ahad (17/3) sore, para peserta Kongres HMI ke-28 ini mulai berdatangan ke Asrama Haji Pondok Gede.
Menurut anggota panitia Kongres HMI, Zoni Gusdeka para peserta berasal dari 199 cabang HMI yang ada di seluruh Indonesia. Kemungkinan besar, ungkapnya, kongres HMI kali iniakan dipadati oleh banyak kader yang tersebar dari seluruh Indonesia.
Hal ini, kata Zoni, disebabkan para utusan yang diundang dari tiap daerah akan membawa kader-kader lain yang tak diundang. Dia berujar, mereka yang tak diundang ini dikategorikan sebagai para penggembira yang datang sukarela. Para penggembira ini, terangnya, adalah pengurus-pengurus cabang yang ingin terlibat dalam kongres HMI ke-28 tersebut.
Diakui Zoni, kedatangan para penggembira yang disebut romli (rombongan liar) ini tak dapat ditolak. Pasalnya, panitia paham, kongres merupakan acara besar tempat berembugnya seluruh kader dan elite pengurus HMI. Sehingga wajar bila anggota-anggota HMI yang merasa mencintai organisasinya ingin ikut berkumpul.
“Romli datang memang sebagai pengembira. Saudara-saudara kami ini kebanyakan adalah pengurus di cabangnya wilayahnya masing-masing, jadi kedatangan mereka ingin ikut berkontribusi,” kata pengurus HMI cabang Lampung ini.
Dia pun mengungkapkan, bisa saja gelaran kongres yang dijadwalkan akan berakhir pada 22 Maret ini malah akan banyak diisi oleh romli. “Tapi tidak apa-apa, karena acara ini kan milik seluruh anggota HMI, jadi semua bisa datang untuk terlibat,” ujar mahasiswa pascasarjana Universitas Jayabaya, Jakarta ini.
Salah satu peserta kongres lainnya, Mirdi, yang merupakan perwakilan HMI Cabang Gorontalo mengatakan, kedatangan romli ke acara dua tahunan tersebut tak akan menjadi soal.
Mirdi yang mengaku datang sebagai peserta undangan ini justru menyambut kedatangan Romli yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut. “Saudar-saudara romli pasti sangat antusias pada acara ini, jadi kami sambut baik. Gesekan antara peserta undangan dengan Romli juga tidak terjadi, kami akrab semua,” katanya kepada ROL.
Mahasiswa, Sultan Amai IAIN Gorontalo ini menambahkan, apabila ada keributan pun itu hanyalah bentuk retorika kongres. Selebihnya, tidak akan berpengaruh pada kekeluargaan kader HMI. “Kemarin memang ada berulah dari Makassar berulah, tapi tidak sampi seperti apa, itu dinamika saja,” ujarnya.