REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memastikan sudah ada beberapa kontainer bawang yang keluar dari terminal sejak Sabtu (16/3) lalu.
Ini terlihat dari berkurangnya penggunaan koneksi reefer plug yang biasanya digunakan sebagai tenaga listrik untuk menjaga kualitas hortikultura.
Humas PT TPS Muhammad Sholeh mengatakan, sejak Jumat (15/3) lalu jumlah reefer plug yang tersisa dari seluruh pemakaian kontainer bawang putih dan hortikultura, ada 34 plug.
Jumlah plug yang tidak terpakai itu, jelas dia, bertambah menjadi 63 plug pada Sabtu. "Ini berarti ada 29 kontainer yang sudah dikeluarkan karena tidak menggunakan reefer plug lagi," ujar Sholeh kepada Republika, Ahad (17/3).
Ia pun memastikan, kontainer yang sudah keluar dari TPS adalah yang kontainer yang sudah memiliki dokumen sesuai dengan disyaratkan.
Sejak awal, terang dia, sudah ada 105 kontainer bawang putih yang memiliki kelengkapan dokumen Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RPIH) dan surat persetujuan impor (SPI). Sedangkan sisanya sekitar 394 kontainer masih belum memiliki kelengkapan dokumen tersebut.
"Kontainer yang sudah lengkap dokumen itulah yang mulai keluar sedangkan sisanya masih menunggu kelengkapan di Bea Cukai," ujarnya. Sholeh mengatakan, jumlah keseluruhan reefer plug di TPS yang dikhususkan untuk kontainer produk hortikultura sebanyak 734 plug.
Dimana, menurut dia, ketika ratusan kontainer produk hortikultura termasuk di dalamnya bawang putih menumpuk di TPS, jumlah reefer plug yang tersisa kurang dari sepuluh. Penggunaan reefer plug di TPS sangat tinggi sejak pintu impor hotikultura dipindahkan ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Socket Reefer plug digunakan untuk mengoneksikan ke sumber listrik ke kontainer. Alat ini penting bagi kontainer yang mengangkut hortikultura, khususnya bagi container yang dilengkapi pendingin, demi menjaga kualitas isi kontainer.