Jumat 15 Mar 2013 18:33 WIB

SBY Kebanjiran SMS Soal Demo 25 Maret

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (berdiri)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (berdiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kebanjiran pesan singkat (SMS) gara-gara rencana demonstrasi pada 25 Maret nanti. "Saya kebajiran SMS. Isinya menyeramkan," katanya kepada para pemimpin redaksi media massa saat berdialog di Istana Negara, Jumat (15/3).

SBY didampingi Wapres Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.

Menurutnya, isi SMS tersebut antara lain, SBY harus jatuh dari jabatan presiden. Setelah itu dibentuk presidium yang akan menjalankan pemerintahan hingga diadakan pemilu. "Saya percaya pada kejernihan rakyat. Semua ada aturannya," katanya.

Baginya, rencana demo itu hanya bagian dari dinamikan demokrasi. Yang penting, katanya, jaga ketertiban. "Demokrasi yes, melanggar konstitusi no," katanya.

Saat ini sudah beredar rumor akan ada demonstrasi besar-besaran pada 25 Maret. Demonstrasi ini akan dilakukan orang-orang yang selama ini bersikap kritis terhadap SBY. 

Namun hingga kini, belum ada pihak yang berani muncul ke permukaan bahwa mereka sedang menyiapkan aksi tersebut. Sejumlah media mengaku sudah didatangi mereka dan mengungkapkan rencana mereka untuk aksi demo tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement