REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti pernyataan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis. Khususnya yang menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima uang 200 ribu dolar AS dari proyek Hambalang.
"KPK harus menindaklanjuti informasi Yulianis," kata anggota Komisi III DPR PKS Aboebakar Alhabsy, Jumat (15/3).
Ia menjelaskan, informasi soal Ibas menerima dana Hambalang bukan informasi baru. Karenanya, sekarang masalahnya tinggal bagaimana KPK menindaklanjuti informasi itu.
"Ini bukan informasi baru. Bola sekarang ada di KPK," ujarnya.
Sejauh ini Aboebakar percaya KPK akan bekerja objektif. Buktinya, KPK sigap memeriksa sejumlah anggota Komisi III DPR dalam kasus simulator SIM setelah disebut-sebut mantan bendahara umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
Dia menambahkan KPK juga sigap memanggil Anas Urbaningrum usai menerima informasi keterlibatannya di kasus simulator SIM. "Saya yakin KPK akan menindaklanjuti. KPK akan berlaku sama dalam proses penegakan hukum," cetusnya.