Rabu 13 Mar 2013 21:33 WIB

Festival Omed-omedan, Tradisi Ciuman Massal Desa Sesetan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Festival Omed-omedan warga Desa Sesetan, Denpasar, Bali.
Foto: Antarafoto
Festival Omed-omedan warga Desa Sesetan, Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Umat Hindu di Banjar Kaja Sesetan, Desa Sesetan Denpasar Selatan, Bali, menggelar Festival Omed-omedan sebagai perayaan Tahun Baru Saka 1935.

Omed-omedan adalah festival tarik-tarikan kaum laki-laki dan perempuan yang sebagian besar adalah kaum remaja. Festival itu digelar sebagai wujud kegembiraan dan saling memberikan ucapan selamat dengan datangnya tahun baru.

Kegiatan ini sudah berlangsung ratusan tahun, bahkan sudah menjadi salah satu kalender wisata di Denpasar. Ribuan orang membanjiri Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Rabu (13/3), untuk menonton Festival Omed-Omedan 2013. Di tempat festival juga digelar bazar yang dikoordinir oleh pengurs banjar.

Dalam bahasa Bali, Omed-omedan artinya tarik-tarikan, yang diikuti sekira 20 peserta wanita dan pria. Masing-masing peserta berbaris sambil memeluk perut teman didepannya, begitu juga peserta prianya.

Kemudian peserta yang di depan saling berpegangan tangan, kemudian berpelukan sambil mengucapkan selamat tahun baru. Saat berpelukan itulah tidak jarang pesertanya saling mencium bibir, kendati kemudian ditarik atau dilerai peserta lainnya.

Tokoh masyarakat Banjar Sesetan, I Gusti Ngurah Oka Putra membantah kalau kegiatan yang dilangsungkan di lingkungannya itu sebagai praktik mesum. Karena kegiatan itu hanya permainan yang tujuannya untuk mengucapkan selamat antarwarga.

"Tapi bisa saja terjadi saat mereka berpelukan terjadi ciuman antar mereka, tapi segera dilerai oleh yang lain," kata Oka Putra.

Omed-omedan sempat dilarang pada jaman Belanda, namun karena masyarakat tetap ingin merayakan datangnya Tahun Baru, Omed-omedan tetap dilaksanakan, bahkan sudah menjadi kalender wisata.

"Bahkan yang datang menyaksikan atraksi itu adalah kebanyakan orang dari luar," kata Oka Putra seraya menjelaskan Omed-omedan dilaksanakan setiap tahun, yakni sehari setelah pelaksanaan Nyepi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement