Rabu 13 Mar 2013 20:43 WIB

Bentrok Antarpetambak di Lampung, 27 Luka-Luka

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tiga dari 27 korban luka-luka terpaksa dilarikan ke rumah sakit kabupaten, akibat bentrok antarkelompok petambak udang plasma Bratasena PT Central Bumi Pertiwi (CPB), Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Rabu (13/3).

Ketiga korban luka parah tersebut yakni Joko, petambak udang plasma, mendapati luka dan tulang retak di bagian kepala. Jhonson Area, karyawan PT CPB, mengalami luka patah tangan, dan Benny Murtawani, karyawan PT CPB, juga mengalami luka pada tulang iga.

"Ketiga korban harus dirujuk ke rumah sakit, sekarang sedang dalam perjalanan," kata Kepala Humas PT CPB Bratasena Tulangbawang, Tarpin A Nasri, saat dikonfirmasi Republika Online di lokasi kejadian, Rabu (13/3).

Sedangkan 24 korban luka lainnya, masih dirawat di Balai Kesehatan PT CPB. Menurut Tarpin, korban akibat bentrok antarkelompok petambak udang plasma kampung Bratasena, yang terjadi pada Selasa, 12 Maret 2013.

Bentrok antarplasma tambak udang Bratasena ini, terjadi antara kelompok petambak plasma peduli kemitraan (P2K) dengan kelompok petambak forum silaturahmi (forsil). Belum diketahui penyebab terjadinya bentrok antarkedua kubu.

Para korban berasal dari petambak plasma kelompok P2K, karyawan PT CPB, dan petambak plasma kelompok forsil. "Korban yang luka berasal dari petambak, karyawan, dan masyarakat desa penyanggah sekitar," tambah Tarpin.

Dalam bentrok ini juga, seorang ditemukan tewas mengambang di tambak udang, Rabu (13/3) siang. Korban ini diketahui bernama, Ruswandi alias wawan, karyawan PT CPB. Ia merupakan penjaga pos ronda, yang saat bentrok terjadi menyelamatkan diri terjun ke tambak.

Wawan berusaha menyelamatkan diri saat bentrok puluhan petambak terjadi di depan pos ronda. Ia terpaksa lari dan terjun ke tambak. Ia tidak bisa berenang dan tenggelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement