Rabu 13 Mar 2013 13:48 WIB

Pedagang Kesulitan Jaga Pasokan Bawang

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Hazliansyah
Bawang merah
Bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG DUREN -- Harga Bawang yang terus melonjak tidak hanya menyulitkan para ibu rumah tangga dan pengusaha restoran. Para penjual bawang di pasar pun kesulitan.

Selain harus menghadapi keluhan para pembeli, mereka juga harus menyiasati agar pasokan bawang tetap lancar.

Tri (49), penjual bawang di pasar Tanjung Duren mengatakan, pasokan bawang, baik bawang merah dan bawah putih sedang sedikit. Untuk mendapatkan pasokan bawang untuk dijual beberapa hari terakhir ini, ia dan suaminya harus datang ke pemasok bawang sejak subuh.

"Tadi pagi kami datang jam 4 sudah banyak yang datang juga, semua rebutan biar kebagian," ujarnya. Pasokannya sendiri menurut Tri berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain kesulitan mendapatkan pasokan, harga bawang yang semakin tinggi pun menyulitkan penjualan. Gusno, seorang pedagang bawang di pasar Tanjung Duren mengatakan, harga bawang merah saat ini naik hingga Rp 5.000 per kilo dibanding minggu kemarin.

"Sekarang saya jualnya bisa sampai 45 ribu, minggu kemarin hanya 39 ribu," ujar Gus. Harga bawang putih pun telah mencapai Rp 60.000 per kilo.

Setelah kesulitan mendapatkan pasokan, para pedagang masih harus menghadapi pembeli yang sering tidak mau tahu soal pasokan yang sedikit.

"Mereka nawarnya suka jatuh banget, kalau dibilang lagi mahal enggak percaya, katanya kemarin harganya juga segitu," keluh Tri.

Tidak jarang bawang dagangannya banyak tersisa saat kiosnya tutup. "Kalau masih sisa, biasanya kami jual murah ke tukang bawang goreng atau tukang bumbu di dekat rumah," jelas Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement