Rabu 13 Mar 2013 07:37 WIB

Bawang Putih Mulai Langka, Harganya Menggila

Bawang putih, salah satu peningkat daya tahan tubuh
Foto: .
Bawang putih, salah satu peningkat daya tahan tubuh

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Persediaan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, Provinsi Riau, menipis, bahkan terkesan langka hingga membuat kalangan ibu rumah tangga di kota itu kian panik..

"Kalaupun ada, harganya 'gila-gilaan' bahkan hingga naik tiga kali lipat dibandingkan dengan harga normalnya," kata Anila, ibu rumah tangga warga Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Selasa.

Anila mengakui, sejak beberapa hari terakhir dirinya direpotkan dengan kelangkaan bawang putih di pasar-pasar tradisional.

Parahnya, demikian Anila, di sejumlah kedai barang harian yang ada di dekat rumahnya, juga sangat jarang memajangkan komoditas itu.

Kalau dilihat dari kebutuhannya, kata dia, bawang putih memang sudah menjadi bumbu utama dalam memasak setiap menu keluarga.

"Namun karena sekarang jarang ada di pasar dan di kedai-kedai, beberapa hari ini saya memasak memang tanpa menggunakan bawang putih. Alakadarnya saja," kata dia.

Melia, seorang ibu rumah tangga beranak satu juga mengeluhkan kondisi yang sama.

Menurut dia, langkanya bawang putih di pasar-pasar tradisional menyebabkan para pedagang seenaknya menaikan harga komoditas tersebut.

"Bayangkan, satu kilogramnya bawang putih dijual hingga Rp40 ribu bahkan Rp45 ribu. Padahal biasanya paling mahal Rp20 ribu," katanya.

Kelangkaan bawang putih di Kota Pekanbaru, menurut para pedagang pengecer telah terjadi dalam satu pekan terakhir.

"Namun kenaikan harga terparah baru terjadi pada hari ini sehingga kebanyakan kami memilih untuk tidak membeli dan mengecernya, takut rugi," kata Burhan, pedagang pengecer bawang di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru.

Sejumlah pedagang mengatakan, seharusnya kelangkaan bawang putih lokal bisa diatasi dengan pasokan bawang putih impor yang biasanya terus memenuhi pasar-pasar tradisional di kota itu.

"Namun sejak dua hari ini, bawang impor itu memang tidak lagi masuk entah karena apa, saya juga kurang tahu," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Elsyabrina dihubungi per telepon mengatakan, kelangkaan bawang putih di pasar tradisional tidak akan bertahan lama.

"Bisa jadi karena masalah transportasi, jika sudah normal, maka pasokan akan kembali normal. Namun saya kurang mengetahui penyebabnya. Nanti akan kami cari tahu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement