REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Advokasi Buruh, Petani, dan Nelayan DPP PKS, Indra, mengatakan Dahlan Iskan hanya branding-nya saja yang kuat. Namun kinerjanya belum terlihat nyata. Kendaraan politik Dahlan untuk mencalonkan diri menjadi presiden, terang Indra, sepertinya juga tidak ada.
Berdasarkan UUD 1945, presiden harus dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. “Namun parpol yang ada saat ini kebanyakan sudah memiliki calon presiden dari kadernya masing-masing. Jadinya, agak sulit juga buat Dahlan,” terangnya, Senin, (11/3).
Dahlan sendiri, kata Indra, bukan bukan orang partai. Hanya jika elektabilitas dia luar biasa, baru bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Namun saat ini, survei elektabilitas dia pun masih naik turun. “Hanya masyarakat yang paling mampu menjawab apakah Dahlan layak menjadi capres,”katanya.
Sebenarnya dalam pemilihan presiden 2014, terang Indra, semua anak bangsa yang punya kompetensi punya peluang mencalonkan diri menjadi presiden. Jika Dahlan ingin menjadi presiden, ia harus membuktikan kemampuannya dengan memperbaiki berbagai permasalahan di BUMN. “Ini merupakan tes tersendiri bagi kepiawaiannya,” terangnya.
Kalau dibandingkan dengan Jokowi, ujar Indra, popularitas Jokowi masih lebih signifikan dari pada Dahlan Iskan. Namun, Jokowi sendiri harus mampu membuktikan kemampuannya menangani banjir, macet, dan masalah kesehatan di Jakarta jika ingin menjadi capres.
Jokowi sendiri, kata Indra, masih belum tampak hasil kinerjanya. Sebab masalah banjir dan macet masih ada. Masalah kartu sehat juga ada. Beberapa waktu lalu ada pasien dengan kartu sehat ditolak oleh rumah sakit dan meninggal.
Calon yang bisa dilihat untuk menjadi presiden, ujar Indra, salah satunya Mahfud MD. Ia merupakan orang yang bersih. “Namun PKS sendiri kemungkinan mengusung Hidayat Nur Wahid atau Anis Matta,” ujarnya.