REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung berbagai hal, termasuk ranah politik.
"Mengenai politik, saya menyarankan kepada presiden (SBY) bahwa saya lihat ini pilkada yang langsung kabupaten dan gubernur ini menurut saya harus kita pikirkan bersama kembali apakah ini tidak terlalu boros," kata Prabowo di Jakarta, Senin (11/3).
Menurut Prabowo, peluang praktik money politic sangat besar dalam penyelenggaraan pilkada. Pernyataan tersebut diutarakan Prabowo mengaca dari pengalamannya di lapangan dan banyak dari kandidat Partai Gerindra yang ikut dalam pesta demokrasi tingkat daerah alias pilkada.
Selain money politic, Prabowo mengungkapkan praktik jual beli suara hingga banyaknya kandidat yang mengambil APBD untuk kepentingan kampanye acap kali terjadi.
"Saya sampaikan kepada beliau, apakah ini tidak kita pikirkan kembali. Saya sebagai pelaku di lapangan dan beliau pimpinan negara. Beliau katakan, mari kita bahas bersama," ujar Prabowo mengutip omongan SBY.
Selama 1,5 jam duduk bersama dengan SBY, Prabowo mengatakan keduanya juga menyinggung tentang pemilu tahun depan. SBY, kutip Prabowo, mengatakan siapa yang nanti terpilih itu yang menentukan dari atas (Tuhan).
Prabowo sendiri tak berbicara banyak tentang pemilu 2014. Ia hanya menegaskan dirinya ingin menyukseskan pemilu 2014. "Kalau saya ingin jadi sukses. Kalau yang di atas mengizinkan atau tidak, saya tidak tahu," ujar politisi berusia 61 tahun itu.