REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SR (14) menjadi korban peluru yang meleset yang dilesatkan salah satu orang yang diduga polisi. Pelaku melakukan penembakan disinyalir untuk menertibkan remaja yang balap liar.
''Saya tahu jam 5 pagi anak saya kena peluru nyasar,'' ujar Ayah korban Istiadi, Senin (11/3)
Istiadi mengatakan, anaknya keluar jam sembilan malam untuk berkumpul bersama temannya ulang tahun di salah satu Restoran di Cideng, Jakarta Pusat. Namun, Ibunya menelepon kalau anaknya di Rumah Sakit Fatmawati.
''Katanya dilakukan pembedahan,'' ujar Istiadi
Dari cerita anaknya, Istiadi mengatakan kejadian bertempat di SPBU Jalan Cideng Timur, Pukul 02.00 WIB dini hari, Ahad (10/3). Waktu itu ada balap liar, dan korban sedang mengisi bensin.
Lalu ada orang keluar berpakaian bebas dari mobil Avanza dan menembakkan peluruh ke bawah. ''Anak saya tidak jauh dari penembakan,'' kata Istiadi
Lantas, SR pulang naik motor dengan posisi dibonceng temannya. Sementara, temannya yang lain melihat kaki kanannya berdarah. Mereka mencoba membawa ke berbagai Klinik dan ditolak dengan alasan kasus penembakan. Sampai akhirnya dilakukan pembedahan di Rumah Sakit Fatmawati
''Darah mengucur terus dari luka di atas mata kaki kanan,'' ujar Istiadi Istiadi yang mengetahui, datang ke RS Fatmawati, dan melapor ke Lakalantas Polsek Cilandak. Kemudian, SR diarahkan ke Polsek Gambir untuk mengecek tempat kejadian perkara.
''Kita buat laporan dengan nomor No. Pol: 181/K/III/2013/SEK GBR,'' katanya
Istiadi mengharapkan agar dilakukan pemeriksaan ke pelaku penembakan, mengapa menembak ke arah bawah. Dia menginginkan kejelasan dan keadilan atas kecelakaan yang menimpa anaknya akibat kecerobohan pelaku. ''Untung masih di kaki, bagaimana kalau di badan,'' kata Istiadi
Saat ini SR masih dirawat di RS Fatmawati setelah dilakukan operasi pengeluaran proyektil Jam 9 malam, (10/3). Menurut informasi pihak rumah sakit, Istiadi mengetahui ada keretakan tulang kaki bagian bawah. Tapi proyekti tidak menempel di tulang.