Senin 11 Mar 2013 08:31 WIB

Jumlah Penyuluh Pertanian di Lampung Memprihatinkan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: M Irwan Ariefyanto
Penyuluh Pertanian
Foto: Deptan.go.id
Penyuluh Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Kondisi tenaga penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan di Provinsi Lampung, sangat memprihatinkan. Satu penyuluh harus menangani lima desa, sehingga banyak desa yang tidak terkaper penyuluh akibat keterbatasan tenaga dan rentang jarak antar desa. “Sekarang punya 1.103 tenaga penyuluh, untuk melayani 2.500 desa di Lampung butuh 1.300 orang tenaga penyuluh lagi,” kata  Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Provinsi Lampung, Ardhi Wijaya, di Bandar Lampung, Senin (11/3).

Dari jumlah 1.103 orang penyuluh, terdiri dari 874 penyuluh pertanian, 53 penyuluh perikanan, dan 165 penyuluh kehutanan, sekitar 20 persen akan memasuki masa pension. “Saat ini, belum ada proses regenerasi tenaga penyuluh, sedangkan penyuluh yang akan pension sudah menunggu,” ujar Ardhi.

Ia berharap dalam waktu dekat akan ditambah tenaga penyuluh di wilayah Lampung, untuk mengkaver sekitar 2.500 desa, agar penyampaian informasi tentang pertanian, perikanan, dan kehutanan di masyarakat lebih efektif. Menurut dia, adanya tenaga penyuluh baru, bisa menambah kuota penyuluh di Lampung.

Penyuluh pertanian bertugas untuk melakukan pengawalan dan pendampingan program peningkatan beras nasional. Sedangkan luas lahan pengawalan dan pendampingan 84 ribu hektare (ha).

Dengan pendampingan ini, hasil produksi rata-rata 7 ton per ha atau meningkat 1,8 dari sebelum dilakukan pendampingan hasil 5,2 ton per ha.  Dalam praktiknya, 1.103 tenaga penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan mendapat biaya operasional penyuluh (BOP) dan termasuk bagi 724 tenaga harian lepas-tenaga bantu (THL-TB).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement