Sabtu 09 Mar 2013 21:27 WIB

Maju dengan Partai Lain, PDIP Anggap Bibit Berkhianat

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan Puan Maharani berharap tidak ada lagi pengkhianatan terhadap partainya terkait dengan pemberian rekomendasi kepada kader maupun nonkader yang akan menjadi calon peserta pilkada.

"Semula, kami berharap Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah, red.) bisa menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan. Namun, ketika harapan itu disampaikan, justru mengkhianati dan memilih bersama partai lain," katanya di sela Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Jateng di Solo, Sabtu.

Puan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu juga membantah isu bahwa partainya yang meninggalkan Bibit.

"Ada yang mengatakan kami yang meninggalkan dia, padahal mana ada seorang ibu tega meninggalkan anaknya. Oleh karena itulah rekomendasi kali ini diberikan kepada anak kandung dengan harapan tidak akan mengkhianati ibu kandungnya sendiri," katanya menegaskan.

Bibit pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah lima tahun lalu didukung oleh PDI Perjuangan. Kini, yang bersangkutan sebagai calon gubernur dari Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Jateng 2013.

Seperti diwartakan bahwa Pilgub Jateng 2013 diikuti tiga pasang calon yaitu Bibit Waluyo-Sujiono, kemudian Hadi Prabowo-Don Murdono yang diajukan koalisi Gerindra, Hanura, PKS, PKB, PPP, dan PKNU.

Berikutnya, pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Begitu pula, Don Murdono yang menjadi Bupati Semedang atas dukungan PDI Perjuangan. Bahkan, DPP PDI Perjuangan telah memecat keanggotaan Don sebagai kader karena melakukan pelanggaran berat, yakni maju lewat partai lain dalam Pilgub Jateng.

"Siapa saja yang mengaku kader PDI Perjuangan tetapi maju dari partai lain dalam pencalonan pikada harus meninggalkan segala atribut dari PDI Perjuangan," kata Puan menegaskan.

Ia lantas menekankan,"Kalau ada yang mengaku sebagai kader PDI Perjuangan maju sebagai calon peserta pilkada melalui partai lain, jangan pernah lagi menggunakan atribut berlambang Bung Karno dan Ibu Ketua Umum kamik. Hanya ada satu yang boleh mengaku merah, yakni Ganjar-Heru, bukan yang lain."

Pada kesempatan itu, dia juga mengakui dalam dua kali pilgub terakhir PDI Perjuangan mendapat pukulan berat. Namun, pertarungan politik pada pilkada bukan hanya persoalan menang dan kalah, melainkan kerja-kerja politk itu harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan rekomendasi partai.

Tugas kader, lanjut dia, adalah mengembalikan kepercayaan kembali konstituen terhadap PDI Perjuangan. "Saya optimistis Pilgub Jateng, PDI Perjuangan akan mengambil kemenangan di daerah basis utama pendukung PDI Perjuangan tersebut," katanya.

Selain Puan, hadir dalam Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Jateng itu sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan, pengurus DPD Jateng, pengurus DPC dan PAC se-Jateng, serta para bupati/wali kota se-Jateng yang berasal dari PDI Perjuangan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement