Jumat 08 Mar 2013 11:55 WIB

Seorang Pemuda Tewas Saat Jajal Pengobatan Alternatif

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Citra Listya Rini
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pemuda penderita penyakit epilepsi tewas saat menjalani pengobatan alternatif pada Kamis (8/3) pagi. Korban bernama Reza Suwarna itu meninggal dunia setelah menjalani terapi dengan cara dikubur setengah badan di dalam tanah dan diharuskan puasa.

Informasi yang diperoleh dari kepolisian, Reza menderita penyakit epilepsi sejak kecil. Reza kali terakhir mendapatkan pengobatan alternatif melalui kakak iparnya yang berinisial AS.

"Informasi awal, korban dikubur setengah badan tujuannya untuk pengobatan," kata Kapolsek Sukabumi, Kompol Suki S kepada wartawan di lokasi kejadian Kampung Parungseah Gede RT 03 RW 04, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.

Masih menurut keterangan Suki, selain dikubur korban juga diharuskan puasa tidak makan dan minum serta mandi air garam untuk bisa sembuh dari penyakit epilepsi. Model pengobatan semacam ini sudah dilakukan selama dua hari.

Ditambahkan Suki, korban mengalami kondisi lemas setelah dua hari menjalani terapi tersebut dan di bawa ke rumah sakit. Korban akhirnya meninggal dunia karena kondisinya semakin memburuk.

Suki menuturkan upaya pengobatan alternatif tersebut dilakukan korban setelah ia berobat ke dokter. Namun, penyakit yang diderita Reza tidak juga sembuh akhirnya ia coba pengobatan alternatif.

Atas kematian Reza ini, Suki berujar kepolisian akan mengusut hingga tuntas. Untuk kepentingan penyelidikan misalnya petugas kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian. Selain itu, aparat kepolisian juga telah menyita sejumlah barang bukti berupa senjata kuno dan sesajen yang diduga digunakan untuk pengobatan alternatif.

Petugas juga tengah berupaya melakukan negosiasi dengan keluarga agar bisa melakukan otopsi terhadap jasad korban. Pasalnya, keluarga menolak untuk dilakukan tindakan otopsi.

Sementara dukun AS langsung diamankan oleh Unit Buru Sergap Satreskrim Polres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Salah seorang tetangga korban, Ny Eti (34 tahun) mengatakan korban Reza merupakan putra pasangan dari Juariyah dan Idun.

Dukun yang mengobati Reza sendiri dikabarkan masih saudara dekat korban, yakni kakak ipar yang rumahnya tidak jauh. Selama bertetangga, ujar Eti, keluarga Reza jarang berkomunikasi dengan warga lainnya.

Informasi yang diperoleh warga menyebutkan Reza menderita penyakit epilepsi sejak lahir dan sudah menjalani pengobatan baik medis maupun alternatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement