Jumat 08 Mar 2013 11:17 WIB

Romo Benny: Menag Seharusnya Tidak Diisi Politikus

Rep: Muhammad Hafil/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri), Sekjen DPP PPP Roma hurmuziy (kanan) menyambut simpatisan saat peringatan Hari Ulangtahun ke-39 PPP
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri), Sekjen DPP PPP Roma hurmuziy (kanan) menyambut simpatisan saat peringatan Hari Ulangtahun ke-39 PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rohaniawan Katolik Romo Benny Susetyo turut mengkritik kinerja Kementerian Agama. Menurutnya, Kemenag saat ini jauh melenceng dari cita-cita kemerdekaan.

Pada saat Bung Karno  mendirikan Kementerian Agama dengan tujuan menjaga persatuan bangsa, proklamator itu menjadikan Kemenag sebagai ajang dialog dan silaturahmi antar umat beragama.

Amanat Soekarno itu, ungkapnya, dijalankan oleh Menteri Agama pada waktu itu, KH Wahid Hasyim. Dia merupakan ayah dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Presiden RI keempat.

“Sesudah KH Wahid Hasyim pun fungsi Kementerian Agama masih dijalankan untuk menjaga kerukunan umat beragama,” kata Benny saat berbincang dengan Republika, Jumat (8/3).

Namun, saat ini yang terjadi adalah Kementerian Agama tidak memiliki visi yang jelas. Kementerian Agama tak ubahnya sebagai kendaraan untuk kepentingan politik partai tertentu.

“Harusnya Kementerian Agama itu harus diisi orang yang netral yang tidak punya kepentingan politik,” kata Benny.

Menurut Benny, Kementerian Agama harus diselamatkan segera. Yaitu, dengan mengembalikan visinya sebagai lembaga yang berperan menjaga kerukunan antar umat beragama,

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla,  yang saat ini menjadi Ketua Dewan Masjid Indonesia sebelumnya mengkritik Kementerian Agama. JK menyebut Kemenag lebih mementingkan mengurus proyek dari pada menangani kerukunan antar umat beragama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement