REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) berencana untuk menambah jumlah pegawai di perseroan masing-masing, sebelum keduanya bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Kami punya sumber daya manusia sekitar 2.000 pegawai. Sebanyak 500 pegawai diterima tahun lalu dan awal tahun menambah 1.500 pegawai lagi. Juli nanti akan tambah lagi sekitar 1.500 pegawai," kata Direktur Utama PT Askes Fachmi Idris.
Menurut Fachmi, penambahan pegawai dibutuhkan karena perseroan yang akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014 itu akan mendapat tambahan peserta untuk dilayani, yakni dari sekitar 16,4 juta peserta menjadi sekitar 121,6 juta peserta.
Dengan jumlah peserta sebanyak itu, diyakininya jumlah pegawai yang ada tidaklah memadai. Dia mengatakan jumlah peserta tambahan akan diambil dari program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebanyak 86,4 juta peserta, Jamsostek sebanyak delapan juta peserta, serta TNI dan Polri sebanyak 3,3 juta peserta.
"Ditambah juga peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang di-'handle' Askes itu (totalnya) sudah mendekati bahkan melebihi 121,6 juta peserta," paparnya.
Di sisi lain, Jamsostek yang mengalihkan program jaminan pemeliharaan kesehatan kepada Askes juga akan menambah sekitar 600 pegawai baru. Mereka, menurut Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya, akan mengisi 467 gerai yang akan dibuka di sejumlah kabupaten/kota.
"Kami merencanakan penambahan 600 orang pegawai, karena akan buka 467 outlet di kabupaten/kota, jadi kira-kira butuh sebanyak itu," tutur Elvyn.