REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Mentrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Dita Indah Sari mengungkapkan 1000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di sekitar daerah konflik Sabah, Malaysia, dirumahkan.
"Ada 1000 TKI kita yang bekerja di ladang kelapa sawit Sahabat di Sabah, Malaysia, yang dirumahkan atau diminta tidak bekerja oleh pihak manajemen ladang dan kepolisian," ujar Dita dihubungi Kamis (7/3).
Menurut Dita dirumahkannya ribuan TKI tersebut disebabkan pihak kepolisian setempat tengah melakukan upaya penyisiran dan pembersihan di lokasi pasca bentrokan bersenjata yang terjadi pada hari Senin (4/3) lalu. "1000 TKI ini bekerja di ladang-ladang yang berdekatan dengan lokasi konflik yaitu blok 17. Jadi mereka dirumahkan," kata Dita.
Meski dirumahkan, Dita menuturkan, gaji ribuan TKI tersebut tetap dijamin penuh oleh pihak manajemen ladang. "Mereka tetap akan menerima gaji penuh, meskipun tidak bekerja, yaitu sebesar 33 Ringgit Malaysia per hari," jelas Dita.
Dita mengatakan ribuan TKI yang dirumahkan tersebut tidak termasuk 600 TKI yang dievakuasi beberapa waktu lalu. "1000 TKI itu tidak dievakuasi. Hanya disuruh diam di rumah saja," ujar Dita.
600 orang TKI yang telah dievakuasi, lanjut Dita, juga tetap digaji penuh. "Kebutuhan makan, minum dan MCK mereka di lokasi pengungsian juga dijamin oleh pemerintah Malaysia," kata Dita.