REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pakar politik Universitas Andalas, Syaiful Wahab mengemukakan adanya skenario besar di level elite agar Anas Urbaningrum yang masih muda, gagah, santun, dan punya kans besar menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat itu terguling menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Skenario tersebut justru mengakibatkan Anas berang hingga mengeluarkan pernyataan 'Ini baru halaman pertama', dan ia bermaksud untuk mengungkapkan kasus korupsi yang bakal menjerat elite politik Partai Demokrat lainnya," kata Syaiful Wahab yang dihubungi Antara Pekanbaru, Selasa (5/3).
Ia mengatakan hal itu terkait keyakinan Anas Urbaningrum, para elite Partai Demokrat juga banyak yang terlibat kasus korupsi lainnya. Elite politik tersebut, katanya, selain dari lawan politiknya, juga dari kalangan elite pendukungnya yang dekat dengan lingkaran kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Syaiful, 'Bara Anas semakin memanas' bukan untuk kasus Hambalang, akan tetapi untuk kasus atau praktik korupsi lainnya yang melibatkan para elite Partai Demokrat. Hal itu, katanya, terlihat jelas bukan hanya dari pernyataan Anas, 'Ini baru halaman pertama.'
Akan tetapi, katanya, Anas juga menyatakan dirinya diibaratkan sebagai "'nak yang sebenarnya tidak diinginkan lahir' sejak Kongres Partai Demokrat dua tahun lalu.
"Artinya pada saat itu, dalam Kongres Partai Demokrat sebenarnya sudah ada faksi-faksi dalam Partai Demokrat yang tidak menginginkan Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," katanya.
Faksi-faksi partai tersebut, katanya, terus berupaya 'di bawah permukaan' agar Anas tersingkir, sedangkan kasus Hambalang menjadi klimaksnya.