REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Di DIY mendapat kuota peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebanyak 1.572.153 kartu. Untuk tahap pertama telah didistribusikan sebanyak 1.313.263 kartu.
"Laporan sementara yang dibagi masih kurang sekitar 200 ribu kartu dan yang kembali sekitar 22 ribuan kartu. Kabupaten/ kota se-DIY belum ada yang melaporkan hasil pendistribusian kartu Jamkemas," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Elvy Effendi kepada Republika, Selasa (5/3).
Menurut dia, kartu yang kembali tersebut karena ada peserta Jamkesmas yang sudah meninggal, peserta dobel, peserta Pegawai Negeri Sipil (PNS), kartu rusak dan tidak ada alamatnya.
Selanjutnya untuk pendistribusian kartu Jamkesmas tahap kedua sebanyak 258.890 kartu tambahan. Saat ini sedang proses dibagikan dan belum ada berapa yang diterima dan berapa yang dikembalikan. Secara keseluruhan laporannya ditunggu sampai 30 Maret 2013 ini.
Hal ini juga sekaligus untuk mendata yang sebelumnya dapat kartu Jamkesmas, tetapi sekarang tidak mendapatkan kartu Jamkesmas.
"Masyarakat tidak mampu yang kemarin mendapatkan kartu Jamkesmas tetapi sekarang tidak mendapatkan kartu Jamkesmas yang baru, akan dicatat dan diusulkan agar dapat lagi kartu Jamkesmas," katanya menjelaskan.
Banyaknya peserta Jamkesmas yang sekarang tidak menerima kartu Jamkesmas yang baru juga diakui Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana RSUP Dr Sardjito Heri Pujiatmoko kepada Republika.
"Banyak pasien Jamkesmas yang gagal ginjal yang mengeluhkan bahwa mereka tidak menerima kartu Jamkesmas yang baru. Padahal pasien gagal ginjal harus cuci darah seminggu dua kali dan bahkan tiga kali, sementara biaya untuk sekali cuci darah bisa ratusan ribu rupiah,''kata Heri kepada Republika.
Namun Heri mengaku belum tahu berapa jumlah pasien di RSUP Dr Sardjito yang semula memiliki kartu Jamkesmas, sekarang tidak mendapatkan kartu Jamkesmas yang baru.
Dia belum melakukan pendataan karena proses pembagian kartu Jamkesmas masih berlangsung. Dia baru tahu pasien tidak mendapatkan kartu Jamkesmas bila pasien sedang sakit dan berobat di RSUP Dr Sardjito.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku adanya kesalahan dalam pendataan pasien Jamkesmas. Sehingga masyarakat yang semula mendapatkan kartu Jamkesmas, tidak memperoleh kartu Jamkesmas lagi.
Dia mengatakan pasien tersebut nantinya akan diusahakan untuk mendapatkan kartu Jamkesmas yang baru. Karena itu, dia menambahkan, penggunaan kartu Jamkesmas yang lama masih diperbolehkan hingga 31 Maret 2013.