Selasa 05 Mar 2013 20:20 WIB

Sembilan Kelurahan di Jakarta Terendam Banjir

Rep: fenny melisa/ Red: Heri Ruslan
 Warga membersihkan teras masjid saat banjir di Jalan Kampung Melayu Kecil,Jakarta Timur, Selasa ( 5/3).  (Republika/Prayogi)
Warga membersihkan teras masjid saat banjir di Jalan Kampung Melayu Kecil,Jakarta Timur, Selasa ( 5/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meluapnya Sungai Ciliwung hilir akibat aliran debit banjir dari bagian hulu telah menyebabkan ribuan rumah terendam banjir pada Selasa (5/3) dini hari.

Banjir menggenangi permukiman sekitar pukul 03.00 WIB. Bahkan menurut warga debit banjir mulai naik sejak pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

"Tinggi banjir berkisar 10 - 250 cm," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Selasa (5/3).

Sutopo mengatakan menurut pendataan yang dilakukan BPBD DKI Jakarta, tercatat 5.933 KK atau 16.064 jiwa terdampak langsung atau terendam rumahnya oleh luapan Sungai Ciliwung. Wilayah yang terendam banjir meliputi 5 kecamatan yang terdiri dari 9 kelurahan 34 RW dan 118 RT.

"Sebanyak 2.236 jiwa mengungsi yang tersebar di 16 titik pengungsian," kata Sutopo.

Daerah yang terendam banjir diantaranya Kelurahan Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Cililitan, Pejaten Timur, Bukit Duri, Kebon Baru, Rawa Jati, dan Pengadegan.

Daerah yang terdampak paling parah adalah Keluruhan Cawang dengan tinggi 50 – 250 cm dengan pengungsi 1.850 orang, Kampung Melayu pengungsi 341 jiwa, Bidara Cina pengungsi 45 jiwa dan Bukit Duri pengungsi 60 orang. "Sebagian besar masyarakat tetap berada di rumahnya meski terendam banjir," ujar Sutopo.

 

Saat ini penanganan darurat banjir dilakukan oleh BPBD DKI, Dinas Kesehatan, Dinsos, Dinas Pemadam Kebakaran dan PB, Satpol PP dan sebagainya. BNPB memperkuat BPBD dengan bantuan personil, logistik dan peralatan.

BPBD menyiapkan 7 perahu karet di 7 titik dan BNPB menyiapkan 2 perahu karet dan 8 personil TRC. Makanan siap saji telah dibagikan kepada masyarakat. Pendataan masih dilakukan. 

"Aktivitas masyarakat tetap berjalan. Banjir cenderung mulai menurun. Stok logistik dan peralatan mencukupi," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement