REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Menjelang pelaksanaan Nyepi pada 12 Maret mendatang, sekitar 100 ogoh-ogoh akan diarak di pusat kota Denpasar dalam kegiatan pawai yang berlangsung, Senin (11/3) petang.
Ogoh-ogoh sebanyak itu, masing-masing merupakan perwakilan dari empat kecamatan di Denpasar sebanyak 20 ogoh-ogoh dan selebihnya adalah ogoh-ogoh milik banjar yang ada di sekitar kawasan Puputan Badung, Denpasar.
Pada tahun ini, kata Kasubag Pemberitaan Humas Pemkot Denpasar Dewa Gede Rai, Pemkot Denpasar kembali membatasi peserta pawai ogoh-ogoh di pusat kota, untuk menghindari terjadinya kemacetan total.
Karena kalau seluruh banjar yang ada di Denpasar diikutkan dalam pawai di pusat kota, berarti ada sekitar 400 peserta. "Ini akan membuat kemacetan di pusat kota, selain juga jalan-jalan dari banjar mereka ke pusat kota," kata Rai, di Denpasar, Selasa (5/3).
Dikatakannya, 20 ogoh-ogoh yang mewakili empat kecamatan adalah pemenang lomba ogoh-ogoh yang dinilai tim lomba. Di mana sebut Rai, lima terbaik dari setiap kecamatan diikutkan dalam pawai di kota dan yang lainnya dipersilakan berpawai di lingkungan masing-masing.
Sedangkan ogoh-ogoh milik banjar atau dusun di dekat lapangan Puputan Badung, diikutkan dalam pawai bersama 20 ogoh-ogoh yang menjadi juara.
Sementara itu, Kabag Humas Ida Bagus Rahoela mengatakan, Pemkot Denpasar menilai pembuatan ogoh-ogoh warga Denpasar dalam menyambut Nyepi adalah bagian dari kreativitas seni dan budaya.
Untuk menunjang kreativitas tersebut lanjutnya, Pemkot telah mengucurkan dana sebanyak Rp 1,4 miliar bagi pembinaan kreativitas untuk 400 banjar atau masing-masing banjar mendapatkan dana sebesar Rp 3,5 juta.
Dikatakannya, dana sebesar itu bukan ditujukan untuk pembuatan ogoh-ogoh saja, tetapi juga untuk menunjang pengembangan kreativitas lainnya oleh kelompok pemuda dan remaja setempat.
Selain untuk membuat ogoh-ogoh, bantuan juga digunakan untuk kegiatan diskusi dan seminar pemaknaan Nyepi. "Jadi bukan hanya untuk membuat ogoh-ogoh, tapi pembinaan kreativitas secara umum, hanya saja dicairkan menjelang Nyepi," kata Rahoela.
Berdasarkan pemantauan Republika, terkait kegiatan pembuatan ogoh-ogoh, pengurus kelompok pemuda di sejumlah dusun melakukan penggalangan dana yang dipungut kepada seluruh warga masyarakat.
Setiap ogoh-ogoh yang terbuat dari bahan dasar bambu dan kertas, dibuat dengan biaya bervariasi, tergantung besar-kecil dan jenisnya, yakni antara Rp 1 juta-Rp 5 juta.