Selasa 05 Mar 2013 11:39 WIB

Sabah Bergolak, Polri Antisipasi Eksodus TKI

Polisi Malaysia memeriksa kendaraan yang lewat di daerah Sabah, Malaysia
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad
Polisi Malaysia memeriksa kendaraan yang lewat di daerah Sabah, Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,  NUNUKAN -- Kepolisian Resort (Polres) Nunukan Kalimantan Timur tetap melakukan antisipasi eksodus tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terkena dampak dari konflik di Lahad Datu Negeri Bagian Sabah Malaysia akhir-akhir ini.

Kepala Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Tunon Taka Kabupaten Nunukan AKP Sumarwanta di Nunukan, Selasa, mengatakan terkait dengan konflik antara kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina Selatan dengan Pemerintah Malaysia di Lahad Datu Sabah pihaknya tetap akan mengantisipasi apabila terjadi lonjakan penumpang (TKI) yang kembali ke kampung halamannya melalui Nunukan.

Hal ini, kata dia, telah dirapatkan dengan seluruh instansi terkait yakni Kesyahbadaran, bea cukai, PT Pelindo IV Cabang Nunukan, di mapolres Nunukan, Senin (4/3).

Pertemuan tersebut membahas masalah langkah-langkah yang akan dilakukan apabila terjadi pemulangan TKI dari Sabah sebagai dampak daripada kontak senjata antara pasukan pemberontak dengan aparat keamanan Malaysia yang belum ada tanda-tanda berakhir sampai saat ini, ujar Sumarwanta saat dihubungi, Selasa.

Ia juga mengaku belum mendapatkan informasi soal adanya rencana TKI untuk pulang ke kampung halamannya terkait krisis keamanan di Sabah.

"Kami belum mendapatkan informasi bahwa akan ada pemulangan TKI secara besar-besaran melalui Nunukan terkait dengan konflik yang terjadi di Sabah," ujarnya.

Sumarwanta menambahkan bahwa pihaknya juga belum melakukan upaya-upaya ketertiban dan keamanan di Pelabuhan Internasional dan Domestik Tunon Taka selama ini karena memang belum ada TKI yang pulang berkaitan dengan kondisi keamanan di Sabah tersebut.

"Kita belum melakukan langkah-langkah pengamanan atau penertiban di pelabuhan karena memang belum ada TKI yang pulang secara besar-besaran," katanya.

Menurutnya, informasi terakhir yang diperoleh dari Sabah TKI yang diungsikan yang berjumlah sekitar 600 orang itu tetap mendapatkan gaji dari majikannya walaupun tidak bekerja hampir satu bulan ini sehingga menjadi pertimbangan bagi mereka tidak memikirkan untuk pulang kampung.

walaupun demikian, kata Sumarwanta, instansi terkait Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan tetap siap siaga dan melakukan persiapan-persiapan jika suatu saat terjadi pemulangan TKI besar-besaran dengan menyediakan lokasi penampungan sementara.

"Dengan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait, kita tetap melakukan langkah antisipasi dengan menyediakan tempat untuk menampung TKI yang pulang," sebutnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement