Senin 04 Mar 2013 14:56 WIB

Pembangunan Masjid Ditentang Warga

Rep: Muhammad Hafil/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pembangunan masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Pembangunan masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI UTARA -- Pembangunan Masjid Al Munawar di  Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahe Jae, Tarutung, Tapanuli Utara ditentang oleh sebagian masyarakat.

Senin (4/3) ini, mereka melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Tapanuli Utara untuk menyatakan sikap menentang pembangunan rumah ibadah umat muslim.

 

“Iya masyarakat yang menentang pembangunan masjid hari ini melakukan aksi unjuk rasa menentang pembangunan masjid di Kantor Bupati Tapanuli Utara,” kata anggota Persatuan Kaum Muslim (PKM) Tarutung Munir saat dihubungi Republika, Senin (4/3).

Ihwal penentangan pembangunan masjid itu diceritakan oleh Munir. Menurutnya, sudah ada masjid yang terletak di Desa Sarula, Kecamatan Pahe Jahe. Masjid itu digunakan untuk ibadah kaum minoritas muslim yang berada di lima desa.

Masjid itu sudah tak bisa menampung kaum muslim dari lima desa. Alhasil, warga menyepakati untuk membangun masjid baru di daerah lain yaitu di Desa Nahornop Marsada pada 2010.

Namun, karena masjid itu berdekatan dengan dua buah gereja , masyarakat non muslim di lokasi tersebut menolaknya. 

 Panitia pembangunan masjid bernegosiasi dengan pihak masyarakat dan pemerintah. Setelah itu, pemerintah mengeluarkan surat keputusan pembangunan masjid yang berlokasi sekitar 150 meter dari kedua gereja tersebut.

“Setelah dapat izin dari Bupati Tapanuli Utara, panitia masjid dan masyarakat, kaum muslim mulai membangun masjid,” katanya.

Namun, setelah pembangunan telah dilaksanakan, masyarakat mayoritas yang non muslim kembali menentang pembangunan itu. 

“Nah itulah yang mereka tentang. Hari ini mereka melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Tapanuli Utara menentang pembangunan masjid,” kata Munir.

Saat ini, Republika belum berhasil mengonfirmasi keterangan dari pihak yang menolak pembangunan masjid. Namun, dari surat yang diterima Republika, para penentang pembangunan masjid itu menamakan diri Aliansi Masyarakat Nahornop Marsada Peduli Kedamaian.

 Mereka menyampaikan surat itu kepada Bupati Tapanuli Utara. Isi surat itu juga menyebutkan bahwa pada hari ini mereka menyampaikan aspirasi mengenai penolakan pembangunan masjid itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement