REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jabar, tahun ini kembali akan merevitalisasi empat keraton Kecirebonan. Yakni, Kasepuhan, Kanoman, Kecirebonan, dan Keprabonan. Menurut Kepala Diparbud Jabar, Nunung Sobari, revitalisasi ini dilakukan karena kawasan Cirebon termasuk dalam objek wisata yang menjadi ikon Jabar.
''Ada bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khusus, revitalisasi secara fisik empat keraton dan makam,'' ujar Nunung, Sabtu (2/3).
Menurut Nunung, nilai dana bantuan revitalisasi tersebut masih dirumuskan. Namun, pada 2012 Provinsi Jabar memperoleh bantuan sekitar Rp 6 miliar dari kementerian. Provinsi Jabar pun, menggarkan dana dari APBD untuk pendampingan dana dari pusat.
Nunung mengatakan, anggaran untuk revitalisasi keraton Cirebon rutin dianggarkan karena aturannya kuat. Yakni, Undang-undang No 11/2010 tentang Cagar Budaya dan Perda No 7/2003 tentang Kepurbakalaan. Dalam kedua aturan tersebut, jelas dikatakan pemerintah memiliki kewajiban memelihara cagar budaya.
Selain untuk membenahi fisik keraton, menurut Nunung, anggaran tersebut akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Karena, Kraton nantinya bukan hanya menjadi situs atau cagar budaya tapi akan dikembangkan menjadi pusat industri kreatif. Jadi, akan digelar berbagai workshop untuk masyarakat sekitar Kraton.
''Pelatihan tersebut, misalnya membuat cindera mata dan melatih masyarakan jadi pemandu wisata. Sebagai pemandu wisata, mereka harus menguasai sejarah dan kepurbakalaan,'' paparnya.
Dikatakan Nunung, kawasan Keraton Cirebon tersebut, ditetapkan sebagai objek wisata ziarah. Objek wisata lain yang menjadi fokus di Jabar adalah, Pangandaran-Ciamis dan Kawasan puncak dengan ikon pelabuhan ratu.