Sabtu 02 Mar 2013 15:13 WIB

Aher-Demiz Menangi Perhitungan Suara di Bekasi

Rep: wahyu irfa widodo/ Red: Taufik Rachman
 Pasangan calon gubernur Jabar Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar bersalaman saat memantau hasil perhitungan cepat (Quick Count) di Media Center Aher-Deddy di Bandung, Ahad (24/2).  (Republika/Prayogi)
Pasangan calon gubernur Jabar Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar bersalaman saat memantau hasil perhitungan cepat (Quick Count) di Media Center Aher-Deddy di Bandung, Ahad (24/2). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menggelar Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013, Sabtu (2/3). Hasilnya, pasangan nomor urut empat, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, menjadi peraih suara terbanyak di Kota Bekasi.

Selain dihadiri oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi, rapat pleno itu juga dihadiri perwakilan tim sukses pasangan Cagub dan Cawagub. Mereka hadir sebagai saksi yang diberi mandat oleh tim sukses.

Namun, saksi dari pasangan Rieke-Teten yang diusung oleh PDI Perjuangan, Tumai memilih walk out dan menyampaikan keberatan atas hasil rapat rekapitulasi suara di KPU Kota Bekasi. Sikap ini merupakan sikap resmi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat terhadap proses Pilgub Jabar 2013.

Alhasil, sikap ini pula yang dilakukan oleh Tumai, yang juga ketua tim sukses pasangan Rieke-Teten di Kota Bekasi. Menurutnya, proses tahapan pilgub yang dilakukan KPU Provinsi menabrak aturan soal proses dan tahapan Pemilu yang pernah dikeluarkan MK, yaitu surat undangan C6 harus sudah di tangan pemilih H-2.

Namun pada Pilgub kali ini, ada warga yang baru menerima form C6 pada H-1. ''Sehingga hak warga negara untuk bisa memberikan hak politik menjadi terbatas,'' katanya.

Dalam rapat pleno rekapitulasi, pasangan nomor urut 4, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar mendominasi perolehan suara di hampir setiap kecamatan. Pasangan yang diusung oleh PKS, Hanura, PPP, dan PBB itu hanya kalah di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Mustika Jaya, Rawalumbu, Bantar Gebang, dan Medan Satria. Adalah pasangan Rieke-Teten yang mampu mematahkan dominasi Aher-Demizz di empat kecamatan tersebut.

Secara keseluruhan, Aher-Demizz meraih suara sebanyak 285.687 dari jumlah suara sah sebanyak 764.147. Di tempat kedua, ada pasangan Rieke-Teten yang meraup 254.210 suara, diikuti pasangan Dede-Lex yang memperoleh 176.114 suara. Sementara pasangan nomor urut satu, Dikdik-Toyib, menduduki posisi paling buncit dengan raihan 9.276 suara.

Sementara untuk jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Kota Bekasi sebanyak 1.623.141. Semuanya tersebar di 3.467 TPS di 12 kecamatan Kota Bekasi. Dari jumlah DPT itu, warga yang tidak mencoblos mencapai 845.102 orang. Tercatat, pastisipasi warga Bekasi dalam Pilgub Jabar hanya sebesar 48,18 persen. Partisipasi ini tidak lebih baik dari Pemilukada Kota Bekasi yang hanya mencapai sekitar 49 persen.

Dari semua saksi yang hadir, hanya saksi dari pasangan nomor urut lima yang tidak menandatangani berita acara rapat pleno rekapitulasi suara. Namun, kondisi ini tidak dapat menunda pelaksanaan rapat pleno.

''Berdasarkan surat edaran tahapan Pilgub dari KPU Provinsi, besok adalah pelaksanaan pleno rekapitulasi di tingkat Provinsi. Jadi secepatnya hasil rapat pleno di tingkat Kota Bekasi akan kami kirimkan ke KPU Provinsi,'' kata Ketua KPU Kota Bekasi, Hendy Irawan.

Hendy menambahkan, bagi saksi yang merasa keberatan dan menolak hasil rapat pleno, saksi tersebut dapat mengisi formulir DB 2. Nantinya surat itu akan dilampirkan dalam berita acara, yang akan diteruskan ke KPU Provinsi Jawa Barat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement