Jumat 01 Mar 2013 19:49 WIB

Ini Peta Kekuatan Demokrat di KLB

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Pendukung Partai Demokrat
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pendukung Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres luar biasa (KLB) dianggap satu-satunya cara bagi Partai Demokrat untuk mencari ketua umum baru. Karena, cara ini sesuai AD/ART untuk membatalkan hasil kongres di Bandung 2010.

"Dan ketua umum yang dipilih melalui voting. Jadi ketua umum memang harus dipilih lewat KLB meski akan timbul turbulensi baru nantinya," ujar pengamat politik Hanta Yuda, Jumat (1/3). 

Apalagi, ujarnya, AD/ART Partai Demokrat juga menjelaskan calon ketum yang bisa dipilih. Yaitu sosok yang diusulkan majelis tinggi dan disetujui oleh dua per tiga suara DPD dan DPC Demokrat.

"Makanya SBY kumpulkan 33 DPD besok. Mungkin untuk mengkonsolidasikan tentang calon ketum," jelas Hanta.

Terkait waktu, ujar Hanta, kapan pun digelar potensi timbulnya turbulensi tidak akan bisa dielakkan. Karena peta kekuatan calon ketua umum itu sangat mudah dibaca. 

Pertama, sebut dia, sosok Marzuki Alie yang memperoleh suara riil terbanyak setelah Anas pada kongres 2010 lalu. Kedua, calon ketua umum dari kubu Anas. Ketiga, orang yang cukup dekat dan bisa dikendalikan oleh ketua majelis tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menilai, meski sulit namun kongres harus bisa menentukan calon pemimpin Demokrat yang setidaknya memenuhi tiga kriteria. Yaitu orang yang secara eksternal bisa mendongkrak elektabilitas Demokrat. Kemudian ia memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan internal Demokrat.

"Ccalon ketua umum juga harus bisa berkomunikasi baik dengan SBY," papar Hanta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement