REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Program penyerapan beras petani oleh Bulog Sub Divre IV Banyumas, masih menunggu perkembangan harga di pasaran.
Humas Bulog Banyumas, Priyono, mengaku sampai saat ini pihaknya masih belum melakukan penyerapan beras, karena harganya masih di atas HPP.
Dia memperkirakan, Bulog baru akan melakukan pembelian beras atau gabah hasil panen petani pada pertengahan Maret 2013 mendatang. Pada saat itu, petani di wilayah eks Karesidenan Banyumas sudah memasuki musim panen raya, sehingga harga gabah atau beras akan turun hingga di bawah harga HPP (Harga Pedoman Pemerintah).
''Kita memang hanya bisa melakukan pembelian beras atau gabah, dengan harga sesuai HPP. Jadi kalau harga di pasaran masih di atas HPP, para rekanan atau mitra yang selama ini memasok beras atau gabah pada kita, tentu lebih memilih menjualnya ke pasar,'' kata Priyono di Purwokerto, Kamis (1/3).
Berdasarkan pemantauan, harga beras dan gabah di pasaran Banyumas saat ini, memang terus mengalami penurunan. Seperti harga beras yang pada awal Januari 2013 mencapai Rp 8.200 per kg, kini turun mencapai Rp 7.600 per kg.
Demikian juga untuk gabah kering giling (GKG) yang pada awal tahun mencapai Rp 5.200 per kg, kini sudah merosot menjadi Rp 4.500 per kg. Sementara harga HPP untuk GKG adalah Rp 4.300 per kg dan untuk beras adalah Rp 6.600 per kg.
Priyono memperkirakan, harga beras dan gabah ini akan menurun, seiring dengan akan datangnya musim panen raya. ''Sesuai fungsinya, Bulog memang bertugas menjaga stabilitas harga beras dan gabah. Karena itu, ketika harga beras dan gabah anjlok di bawah HPP, baru kita melakukan pembelian untuk menjaga agar harga tidak semakin anjlok,'' jelasnnya.
Dia menyebutkan, untuk tahun 2013 ini, pihak Bulog mendapat target pengadaan beras sebanyak 115 ribu ton. Sebanyak 50 persen dari program penyerapan beras di musim panen raya Maret-April-Mei 2013. Sisannya, bisa dipenuhi pada musim panen periode selanjutnya.
Priyono memperkirakan, setelah musim panen raya Maret-April ini, petani kemungkinan akan langsung kembali melakukan proses tanam untuk mengejar musim hujan. Dengan demikian, pada Bulan Agustus 2013, kemungkinan sudah akan berlangsung panen padi dari Musim Tanam (MT) II. ''Jadi program penyerapan akan dilanjutkan pada musim panen berikutnya,'' katanya.