Jumat 01 Mar 2013 12:38 WIB

'Kalau Cuma Pilek, Tak Perlu ke RSCM'

Rep: Halimatus Sadiah/ Red: A.Syalaby Ichsan
RSCM salah satu rumah sakit yang memiliki NICU
Foto: ist
RSCM salah satu rumah sakit yang memiliki NICU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antrean pasien yang selalu terjadi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) disebabkan oleh sistem rujukan yang tidak ditaati.

Data dari RSCM mengungkapkan, lebih dari lima puluh persen pasien sebenarnya bisa ditangani oleh RSUD maupun puskesmas setempat.

Direktur Utama RSCM Soejono mengatakan, pasien dengan diagnosa penyakit di level 1 (ditangani dokter umum) dan level 2 (ditangani dokter spesialis) harusnya bisa dilakukan perawatan oleh RSUD dan Puskesmas.

Sementara untuk pasien dengan diagnosa penyakit di level 3 (ditangani dokter sub-spesialis) barulah bisa dirujuk ke RSCM. Dengan demikian, tidak semua pasien harus dirujuk ke RSCM.

"Kalau bisa dikelola di puskesmas kenapa harus ke rumah sakit. Biarlah rumah sakit mengurus kasus yang lebih sulit," ujar dia dalam sebuah dialog dengan wartawan di RSCM Kirana, Jalan Kimia Jakarta Pusat, Jumat (1/3). 

Soejono mengatakan, banyak pasien yang ngotot ingin dirawat di RSCM meski level penyakitnya ringan. Alasannya karena ingin mendapatkan pelayanan nomor satu. Padahal ada pasien lain yang sebenarnya lebih membutuhkan tempat di RSCM.

Untuk menghindari hal itu, menurut dia, kepercayaan masyarakat akan pelayanan puskesmas perlu ditingkatkan. Hal itu sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. 

"Ini masalah kesesuaian. Bagaimana caranya memuncukan kepercayaan masyarakat agar mereka yakin bahwa puskesmas itu oke. Masa batuk pilek berobat ke Cipto?," tambah dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement