Kamis 28 Feb 2013 20:04 WIB

Pemerintah Alokasikan Rp 150 Miliar untuk Tambah Koleksi Buku

Mahasiswi di perpustakaan.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Mahasiswi di perpustakaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR--Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp150 miliar untuk keperluan penambahan koleksi buku yang akan disebar di seluruh perpustakaan maupun komunitas pecinta buku di seluruh Indonesia.

"Kami ajukan anggaran. Untuk Rp 100 miliar akan dikelola di seluruh pemerintah provinsi, sementara sisanya Rp 50 miliar kami berupa buku dan nantinya akan disebar di seluruh perpustakaan termasuk milik komunitas," kata Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih ditemui saat berkunjung ke gedung Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Kota Blitar, Jatim, Kamis.

Ia mengatakan, kondisi perpustakaan di Indonesia sebenarnya saat ini sudah lebih baik daripada sebelumnya. Bukan hanya di Pulau Jawa, di luar pulau ini pun kondisi perpustakaan juga sudah baik.

Dari sekitar 500 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 467 di antaranya sudah memiliki perpustakaan. Namun, tidak semuanya memiliki fasilitas yang lengkap seperti sistem "digital", maupun fasilitas lain di perpustakaan ini.

"Ada sekitar 30 persen dari seluruh daerah yang mempunyai perpustakaan yang fasilitasnya sudah lengkap," tuturnya.

Pihaknya juga mengakui masih ada beberapa daerah yang memerlukan perhatian untuk perpustakaaannya. Selain fasiiltias yang belum lengkap, jumlah koleksi buku di perpustakaan tersebut masih minim. Daerah itu antara lain berada di wilayah pesisir dan pulau kecil.

Pemerintah, kata dia, sejak 2007 lalu memulai program untuk pemberian buku, yang memang ditujukan pada perpustakaan di wilayah pesisir maupun pulau kecil di Indonesia.

Diharapkan, stimulan berupa buku ini akan menginspirasi bupati/wali kota di Indonesia untuk menambah anggaran sebagai upaya penambahan koleksi buku. "Masyarakat perlu buku tambahan. Buku juga bisa meningkatkan ekonomi kreatiaf," ujarnya, berharap.

Kunjungan Kepala Perpustakaan Nasional ke Blitar sekaligus bersamaan dengan agenda kunjungan kerja Komisi X DPR RI. Mereka ingin melihat perkembangan langsung tentang perpustakaan di Indonesia, khususnya di Blitar. Perpustakaan ini didirikan dengan mendapatkan bantuan anggaran dari pusat.

Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengatakan secara umum kondisi perpustakaan di Indonesia sudah bagus. Namun, memang ada beberapa yang perlu dibenahi, seperti sistem digital.

"Kondisi fisik perpustakaan perlu ditingkatkan, peralatan-peralatan juga. Perpustakaan harus memberikan daya tarik baik pada anak sekolah maupun kaum cendekiawan," katanya, mengungkapkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement